Mohon tunggu...
Rani Afrilia
Rani Afrilia Mohon Tunggu... -

seorang mahasiswi, ingin mengetahui dan memahami dan menguasai banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Buang Sial

13 Desember 2011   06:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:23 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bukan hanya hari ini
Kuingat untuk setahun
Tapi,selama aku pijak berotasi

Maafkan aku atas apa yang telah terjadi padamu
maafkan atas khilafku
Aku maafkan kau atas khilafmu
Diam-diam aku hapus gondokku
Aku ingin buang sial

Aku tak mau sial
Masih banyak dagangan tak laku
Hujan tak turun petani menggerutu
Tuh,si mikrolet beli Panadol seribu
Sedari pagi putar setir cuma dapat satu
Gerombolan roda dua saling memburu
Kini aspal jerawatan tak semulus dulu
Bang Century buka topeng tak tahu malu
Merapi menyeruak melebur memburu
Mungkinkah,
Dua ribu sebelas dua ribu tiga belas itu sepupu
Apa kata feng shui
Apa kata ramalan mesir
Apa kata dukun jawa
Bagaimana petunjuk to matoa ugie
Wajar paranormal kaya di tahun baru
Seenaknya semprot isu
Jangan terlalu mengadu domba kau
Tuh,mama louren dipanggil yang maha kuasa
Terlalu cerewet dia

Aku ingin buang sial!
Meski kau harus jadi tumbal
Lagi-lagi tak halal
Mungkin banyak beramal
Jauhi syirik,belajar tawakal
Aku ingin buang sial
Buang rambut di salon mahal
Selagi pasang harga murah!

Aku tak mau sial
Bagaimana ini all (!???. *maksa banget! Sampe-sampe pake english biar sama rimanya :D)
Di tenggorokan ku sumbat seribu pil
lelapku tenang tahun baru diatas bulan
Aku buang sial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun