Kepala Bidang Pengadaan Bulog Divre Jawa tengah Ismoyo Dwijantoro menyatakan beras petani Jawa Tengah dipastikan mampu memenuhi kebutuhan daerah. Hal itu dibuktikan dengan sudah tersedia dari proses pengadaan hingga Mei ini mencapai 50,8 %. “Realisasi hingga 28 Mei sudah 256.826 ton, 50,8 persen,” kata Ismoyo.
Menurut Ismoyo, target penyerapan beras di Jawa Tengah tahun ini sebanyak 505 ribu ton, sedangkan beras komersial 110 ribu ton. Ismoyo yakin pengadaan yang dilakukan di Jawa Tengah mudah tercapai karena mendapat dukungan TNI sebagai pengawal yang bersinergis dengan petani.
“Program perluasan tanam hasil produksi sinergis Babinsa Koramil membantu. TNI mendorong dengan cara membina agar gabah jangan dibeli tengkulak,” kata Ismoyo.
Ismoyo yakin Jawa Tengah tak akan mengimpor beras karena selalu surplus setiap tahun. “Apa lagi petani sedang bersemangat menanam padi karena merasakan hasil jual, ke Bulog harganya lebih baik,” ujar Ismoyo.
Kesimpulan yang dapat diambil dari kasus ini adalah Tuhan telah menciptakan alam dan lahan dengan fungsinya masing-masing. Tanah yang subur haruslah ditanami jangan dialih fungsikan untuk kepentingan pihak-pihak tertentu. Seperti yang kita tahu makanan pokok masyarakat Indonesia ialah nasi. Bagaimana kebutuhan terbesar masyarakat Indonesia ini dapat terpenuhi jika sawah yang menghasilkan beras semakin berkurang ? Karena itu kita sebagai generasi bangsa haruslah turut campur tangan dalam upaya pelestarian alam dan juga lahan pertanian, agar dikemudian hari tidak ada penyesalan dikarenakan semua lahan pertanian telah berubah menjadi bangunan-bangunan dan gedung-gedung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H