Mohon tunggu...
Afrilia Tri Widyawati
Afrilia Tri Widyawati Mohon Tunggu... Lainnya - Pengawas Benih Tanaman

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

BSIP Kaltim Bermitra Hasilkan Benih Padi Biosalin 1 Agritan

8 September 2023   09:10 Diperbarui: 1 Oktober 2023   23:25 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Luas Lahan Penanaman Padi Biosalin 1 Agritan di Kecamatan Marangkayu (Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi)

Produksi padi dapat ditingkatkan melalui penggunaan benih padi unggul. Salah satu Instansi Pemerintah di Indonesia yang melakukan ke kegiatan penangkaran benih adalah Balai Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Kalimantan Timur dibawah naungan Kementerian Pertanian. BSIP Kaltim melakukan program bermitra dengan petani untuk hasilkan benih padi bermutu tinggi.

Kelompok Tani "Sumber Makmur" berada di Kampung Kutai, Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur dipilih sebagai mitra penangkar benih padi yang dilaksanakan oleh BSIP Kaltim. Lahan yang telah disiapkan untuk penangkaran benih padi varietas Biosalin 1 Agritan seluas 2,5 hektar.

Gambar 2. Koordinasi dengan Petani Mitra Penangkar Padi
Gambar 2. Koordinasi dengan Petani Mitra Penangkar Padi "Sumber Makmur" (Sumber Foro : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3. Petani Mitra Penangkar Padi
Gambar 3. Petani Mitra Penangkar Padi "Sumber Makmur" (Tengah) (Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi)
Kelebihan jenis padi varietas Biosalin 1 Agritan adalah varietas ini memiliki potensi hasil 8,75 t/ha, rasa nasi pulen, toleran terhadap cekaman salinitas, agak tahan terhadap serangan WBC Biotype 1, agak tahan terhadap HDS Straw IV, agak tahan tehadap Blas Ras 033 dan 133. Cekaman salinitas menjadi masalah serius di daerah sentra produksi padi di pinggir laut, dimana luas lahan sub optimal yang berpengaruh salin di Indonesia diprediksi sekitar 13,2 juta hektar dan akan terus meningkat akibat fenomena pemanasan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun