Entah, saya bingung harus berkomentar apa lagi karena yang pasti, pemberitaan yang menyoroti ranah pribadi hingga mengumbar kembali kelamnya masa lalu seseorang adalah "SAMPAH".
Oh iya, sebelum saya akhiri tulisan yang berisi pergumulan ini, perkenankan saya untuk menuliskan hal yang mungkin akan terkesan sok bijak. He-he.
So, saya cuma mau mengingatkan bahwa pada akhirnya, setiap manusia memiliki sisi gelap dan terangnya masing-masing. Tidak ada yang sepenuhnya baik dan tidak ada yang buruk seutuhnya. Semua bergantung porsi dan dasar penilaian hidup yang bersifat relatif. Jadi, mari berlatih bijak bersama-sama!
Latihan untuk menghormati dan menghargai perjalanan hidup orang lain, tanpa harus membandingkan nasib dan mengolok sisi yang tak seharusnya diperbincangkan. Memang ini sulit, apalagi untuk orang-orang yang notabennya julid. Namun lambat laun, jika memang kita punya komitmen untuk lebih pandai mengontrol diri, pasti semua akan berjalan dengan baik dan tentram.
Semangat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H