Ada banyak hal yang menyertai setiap kata yang terangkai dalam setiap kalimat. Ada beragam tendensi yang melekat pada setiap teks, yang tentunya berhubungan dengan berbagai sudut pandang interpretasi kalimat.
Haha, rumit, ya?
Memang!
Bahasa memang rumit, jadi jangan tambah diperumit dengan penghakiman atas keberagaman dialek yang digunakan untuk melafalkan bahasa asing.
Tak apa jika tak mampu berbicara bahasa Inggris dengan aksen  British, itu hal yang lumrah karena kita bukan penutur sejati. Tapi, malulah jika kita merasa tidak bersalah saat tidak mengindahkan marwah bahasa sendiri, baik itu bahasa daerah, apalagi bahasa Indonesia.
Yuk, belajar bijak!
Hargai keberagaman dialek yang dilafalkan oleh orang-orang di sekitar kita saat berbicara dengan bahasa asing. Jika memang ada yang perlu dikoreksi, maka benahilah dengan sikap yang santun. Jangan asal menyudutkan dengan seolah-olah kalian paling ahli! Sebab, tidak ada yang kebenaran dan kesalahan mutlak dalam proses berbahasa.
Sekian, terima kasih!
Mari diskusi sehat, jika memang ada yang perlu didiskusikan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H