ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN VISIONER SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM MEWUJUDKAN NEGARA DEMOKRASI

Presiden merupakan pemimpin dari sebuah negara yang menganut sistem presidensial dan demokrasi salah satunya adalah Indonesia. Pemegang kekuasaan tertinggi di Indonesia dipegang oleh Presiden, selain itu presiden juga bertugas sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang pastinya memiliki tanggung jawab besar akan warga negaranya. Sedangkan negara demokrasi merupakan negara yang sistem pemerintahannya mengikutsertakan seluruh rakyatnya yang disalurkan melalui wakil rakyat. (Sanjaya, 2014)

Kepemimpinan merupakan suatu konsep dan proses yang berhubungan dengan setiap kelompok. Seorang pemimpin tidak semuanya memiliki jiwa Kepemimpinan, namun dalam memimpin, seorang pemimpin di suatu negara pasti memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda di setiap individunya. Pemimpin itu mempunyai kebiasaan,  watak dan kepribadian yang  khas sehingga kepribadian tersebut dapat mempengaruhi pada gaya kepemimpinannya (Syawali et al., 2019). Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden ke 6 Indonesia yang menjadi lulusan terbaik di AKABRI pada tahun 1973. Beliau dilahirkan di Pacitan, Jawa Timur pada tanggal 9 September 1919. Darah prajurit SBY diturunkan oleh ayahnya sendiri yang merupakan pensiunan sebagai Letnan Satu (Lukman Hadi Subroto,2022,kompas.com) Dilihat dari latar belakang SBY yang sudah memiliki darah prajurit, membuat beliau memiliki sikap yang tegas dan disiplin dalam memimpin. Pada masa kepemimpinan SBY dikenal sebagai pemimpin yang tegas saat menjabat menjadi Presiden di Indonesia. Selain itu SBY dikenal sebagai presiden yang selalu melibatkan rakyat dalam setiap pengambilan keputusan, karena sikap SBY yang selalu melibatkan rakyat, beliau dikenal sebagai pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan visioner. Kepemimpinan visioner adalah kepemimpinan tujuannya memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh anggota dengan cara memberi arahan dan solusi , serta  makna pada  usaha yang dilakukan berdasar visi yang jelas (Diana Kartanegara:2003). 

Pada pemerintahan SBY, beliau dikenal sebagai penentu arah, juga menerapkan adanya komunikasi dan mensosialisasikan bersama rakyat, sehingga mendukung dan membebaskan seluruh warganya dalam memberi pendapat. Dengan gaya kepemimpinan visioner yang digunakan oleh SBY, beliau berhasil membawa negara Indonesia menjadi sebuah negara demokrasi, karena dengan kepemimpinan yang visioner yang didalamnya selalu melibatkan rakyat akan mewujudkan indonesia sebagai negara demokrasi. selain itu, pada pemerintahan SBY beliau berhasil menjalin hubungan kerja dengan negara-negara luar menjadi lebih erat, baik dari segi ekonomi, politik, keamanan dan sebagainya.(cindytiarudianto,2020, medium.com)  Pada masa pemerintahannya SBY dikatakan taat akan asas , pro reformasi, pro demokrasi dan menjunjung tinggi konstitusi. Karena ketaatan tersebut beliau dijuluki sebagai "Bapak Demokrasi", sehingga beliau membuat beberapa kebijakan yang bertujuan untuk membangun Indonesia menjadi negara demokrasi (tiaralarasati:2019,kompasiana.com).

 Beberapa kebijakan untuk membangun negara demokrasi  berupa promosi kebebasan pers dan pendekatan inklusif dalam politik. Promosi kebijakan pers pada era SBY dikenal dengan pemerintahan yang lebih bebas untuk pers, karena pemerintahannya relatif terbuka untuk memberi kritik dan adanya toleran terhadap kebebasan berekspresi, seperti semenjak adanya kebijakan ini pemerintah menjadi lebih bebas dalam menyampaikan kritik terhadap awak media, karena pada masa pemerintahan sebelum SBY, pemerintah tidak dapat berkomentar mengenai isu-isu yang belum tentu kebenarannya, namun semenjak adanya kebijakan kebebasan pers tersebut, pemerintah jadi lebih bisa ikut berkomentar mengenai isu-isu ataupun hoax yang tersebar di media sosial(Kurnia et al., 2023). Kemudian kebijakan pendekatan inklusif dalam politik yang dikenal sebagai upaya SBY untuk membangun stabilitas di Indonesia yang tentunya penting dalam pembangunan negara demokrasi, melalui kebijakan ini SBY berusaha menjaga keseimbangan antar kepentingan yang beragam dengan memperkuat pondasi demokrasi seperti dengan adanya "Pemilihan Umum yang Bebas dan Adil", yang dimana kegiatan tersebut tentu saja melibatkan seluruh rakyat agar menggunakan hak pilihnya, diartikan bahwa semua rakyat Indonesia memiliki hak atas kebebasan bersuara.  (musyfiqulkhoir,2014,kompasiana.com)

Gaya kepemimpinan visioner sendiri memiliki beberapa karakteristik, seperti penentu arah, tegas, serta komunikatif. Penentu arah yang dimaksud pemimpin yang harus memiliki bagaimana pandangan atau peluang bagi negara untuk kedepannya serta harus memiliki berbagai planning  untuk masa depan dan mempersiapkan tahapan yang harus diambil dalam mewudjudkan perencanaan tersebut (Erie,2018). Saat pemerintahannya ada pula contoh nyata yang menonjol bahwa SBY saat menjabat sebagai penentu arah, dalam pidato kenegaraan pada HUT ke 69, SBY menunjukkan kemampuan sebagai pemimpin yang memahami sejarah dan kepentingan bangsa, serta memiliki visi untuk meningkatkan kualitas pemerintahan dan kehidupan masyarakat Indonesia, tertulis juga bahwa pada kepemimpinan SBY berfokus pada 3 hal yaitu visi, misi dan strategi yang kuat. Sehingga hal tersebut merupakan bukti bahwa kepemimpinan SBY yang memiliki gaya kepemimpinan visioner. (cindytiarudianto,2020, medium.com)

Adapula konsep /ciri dari gaya kepemimpinan visioner , seperti "Pemimpin yang Inspiratif." sebagai bukti bahwa SBY merupakan pemimpin yang inspiratif, pada masa SBY menjabat ada beberapa pemikiran inspiratifnya yang dikeluarkan , seperti pada Munculnya E-KTP diperkenalkan SBY pada tahun 2009, yang mengembangkan cara verifikasi data dan pengelolaan identitas warga negara, sehingga karena adanya perkenalan/pendekatan tersebut tentu saja memudahkan masyarakat dalam layanan publik. Contoh nyata selanjutnya ada E-COMMERCE, pada pemerintahan SBY , beliau membantu serta mendorong pertumbuhan dengan adanya e-commerce ini , dalam bentuk pembayaran digital dan layanan online yang mendukung kemajuann ekonomi digital. (Baginda Sunan Hilmy,2021, kumparan.com)

Dengan gaya kepemimpinan SBY yang visioner, tentunya dalam kebijakan tersebut terlihat bahwa beliau mengutamakan akan penerapan pentingnya komunikasi serta sosialisasi suatu permasalahan dengan rakyat, beliau juga membuat agar rakyatnya memiliki kebebasan akan berpendapat dan berekspresi dengan hak suara yang mereka miliki (Asih Widi Lestari et al., 2023). Dilihat dari analisis tersebut bahwa dengan gaya kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono yang visioner ini, tentu saja sangat membantu negara Indonesia dalam mewujudkan negara demokrasi yang stabil dan bebas berpendapat, dengan mendiskusikan, mengkomunikasikan serta mensosialisasikan dengan rakyat yang diwakilkan oleh wakil rakyat. (musyfiqulkhoir,2014,kompasiana.com)

Kesimpulannya bahwa SBY termasuk orang yang menggagas program pengembangan demokrasi yang ada di Indonesia dengan kepemimpinannya yang visioner, demokratis, serta tegas Indonesia mampu mengembangkan demokrasi, mulai dari bekerja sama antar negara dalam bidang ekonomi, politik, dan pertahanan keamanan sehingga Indonesia juga tidak akan tertinggal oleh negara-negara di Asia lainnya.

REFRENSI : 

1. Kurnia, E., Pebryanti, A. P., Rahmadini, A., Safira, N., & Hidayati, S. (2023). Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono: Faktor Rakyat Indonesia Memilih Kembali Pada Periode Ke-2. Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(6), 401--413. https://doi.org/10.5281/zenodo.8126777

2. Syawali, C., Zakkiyah, A., & Yogyakarta, U. M. (2019). Gaya Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. June, 0--15. https://www.researchgate.net/publication/333802037

3.