Mohon tunggu...
Afriella Damafarditta
Afriella Damafarditta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Mahasiswa Ilmu Komunikasi konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cosplay Bukan Sekadar Bermain Kostum; Namun Kebebasan Berekspresi, Juga Hobi

23 September 2022   20:25 Diperbarui: 23 September 2022   20:29 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada kehidupan yang lebih baik daripada hidup dalam hobi. Hobi adalah kesenangan; Bisa juga dikatakan sebagai sesuatu yang dilakukan secara sukarela, asalkan senang melakukannya.

Cosplay merupakan salah satu kegiatan penokohan. Cosplay adalah hobi. Cosplay adalah kesenangan. Terlebih lagi, cosplay adalah bentuk ekspresi diri. Menyulap diri untuk mengikuti suatu karakter adalah tujuan para cosplayer -- seseorang yang melakukan cosplay. Sayangnya, selain kesenangan dan penghiburan diri yang dirasakan oleh para cosplayer ini, banyak pula stigma yang menekankan bahwa cosplay adalah hobi yang 'aneh' dan 'kekanakan' dikarenakan identik dengan kartun Jepang, yang biasa disebut dengan anime, pun karena kegiatan ini bukan sesuatu yang sering masyarakat Indonesia lihat di kehidupan sehari-hari.

Cosplay bukan sekadar bermain kostum

Cosplay bukan hanya sekadar bermain kostum, tapi sebuah ekspresi diri. Seorang cosplayer tidak hanya 'menampilkan' sebuah karakter dengan menggunakan kostum, tetapi mereka harus bisa 'membawakan' karakter tersebut. Selain itu, seorang cosplayer juga dituntut untuk mengenal karakter yang dipilih dengan baik.

Banyak cosplayer mengekspresikan diri mereka menggunakan karakter yang mereka mainkan. Mereka merasa akan lebih bangga ketika sedang dalam karakter, dengan kostum yang sudah dibuat atau dipilih dengan seksama. Hal ini dikonfirmasi oleh salah satu cosplayer yang mengunjungi event Trans Studio Cosplay Party pada tanggal 11 September lalu, dengan pseudonim Chen (pengguna Instagram @lemorylulu), "Apa ya, jadi lebih pede dan bangga kalau lagi cosplay, terus, lebih merasa jadi diri sendiri. Dari kecil aku memang suka lihat video dandan, sih. Waktu kenal cosplay dan coba-coba, malah jadi hobi baru buatku."

Tidak biasa bukan berarti aneh

Cosplay seringkali dianggap sesuatu yang tidak biasa. Pun sama halnya dengan event cosplay, walaupun sudah banyak dilakukan di banyak tempat, hal ini masih sering dipandang sebelah mata. Khususnya ketika seorang cosplayer memakai kostum yang mengharuskannya mereka memakai aksesoris nyentrik, pedang palsu, penutup mata, cat wajah, hingga berpakaian terbuka agar mereka dapat menyesuaikan karakter yang mereka perankan dengan kostum yang dipertunjukkan. Namun, layaknya menari dan menyanyi, cosplay juga merupakan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi beberapa individu.

"Iya, memang sering banget cosplay dikatain aneh-aneh. Di Facebook, di Twitter, semuanya. Sebenarnya, bukan eksklusif ke kegiatan cosplay itu sendiri, tapi karena udah lekat banget kaitannya sama anime dan tokoh-tokoh kartun lainnya, sering dianggap jadi sesuatu yang childish, gitu. Ya sudahlah ya, toh buatku, cosplay bikin senang." Ujar Chen, tertawa. Dirinya tampak bersinar dalam kostum cosplay salah satu karakter game Arknight, di kelilingi cosplayer lainnya.

Selain itu, salah satu pengunjung Trans Studio Cosplay Party, Farel, juga turut berpendapat, "Saya juga sering dikatain wibu. Apalagi kalau sudah foto bareng teman-teman cosplayer. Ada aja komentarnya. Ya, walaupun mungkin kebanyakan bercanda, joke gitu, tapi karena udah biasa banget dikatain aneh begini, orang juga jadi ceplas-ceplos aja kalo lihat cosplayer atau teman-teman penyuka anime."

Farel (20), bersama coplayer Anya Forger dan Loid Forger. Sumber: Dokumentasi pribadi.
Farel (20), bersama coplayer Anya Forger dan Loid Forger. Sumber: Dokumentasi pribadi.

Penghargaan terhadap budaya

Cosplayer hampir pasti adalah penggemar manga atau anime dan karakter Jepang. Selain itu, semakin banyak juga cosplay yang berasal dari karakter game, yang membuat ruang lingkup cosplay semakin luas dan ekspresif. Dari sudut pandang para penggiat budaya, cosplay merupakan dukungan terhadap budaya Jepang yang mulai masuk ke Indonesia dan dengan semakin populernya karakter manga dan anime di Indonesia. Hal ini merupakan bentuk manifestasi budaya seiring dengan trend kehidupan anak muda yang juga mulai memasukkan fashion yang lebih bebas.

Sebagai bentuk ekspresi diri, seorang cosplayer menjalankan kebebasan mereka sekaligus menghargai budaya luar dan dalam negeri, yang tentunya merupakan suatu hal yang positif. Bahkan, meski diberi stigma 'terlalu bangga dengan budaya luar', baik sebelum, saat, dan setelah mereka melepas kostum, mereka tetaplah warga negara Indonesia dengan pekerjaan, kehidupan sosial, dan pendidikan yang dijalankan di negeri sendiri, membuat mereka pada umumnya adalah anak muda Indonesia, sama seperti kita semua.

Di balik kostum, make-up dan wig...

Mereka sama seperti kita semua, dengan ekspresi diri yang terbuka, hobi yang tersampaikan, kehidupan biasa yang dijalani; semua dilakukan secara seimbang. Mereka tetap menjadi apa yang Anda dan saya berikan untuk kehidupan pribadi dan untuk Indonesia.

"Bukan berarti enggak menghargai budaya Indonesia, lho. Di luar cosplay, aku dan teman-teman tetap ikut upacara, ikut merayakan tujuh-belasan, ikut bangga kalau Indonesia menang di acara manapun." Pernyataannya berhenti sejenak, dilanjutkan sembari si cosplayer cantik menyisir wig-nya, menceritakan bahagianya, "Hal yang paling utama ya itu, bikin senang. Dapat banyak teman, kenalan sana-sini. Seperti tadi yang sudah aku bilang, jadi lebih percaya diri. Aku juga nabung banyak memori. Enggak bakal nyesel sih, ikut cosplay begini."

Kiri ke kanan: Winter @winteriell, pengunjung, Chen @lemorylulu. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Kiri ke kanan: Winter @winteriell, pengunjung, Chen @lemorylulu. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Sesuatu yang menyenangkan, bukan? Baiklah kita mendukung satu sama lain dan menyemangati mereka yang berusaha keras menjadi apa yang mereka selalu inginkan. Ganbatte, cosplayers! (Afriella Damafarditta)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun