Tidak ada kehidupan yang lebih baik daripada hidup dalam hobi. Hobi adalah kesenangan; Bisa juga dikatakan sebagai sesuatu yang dilakukan secara sukarela, asalkan senang melakukannya.
Cosplay merupakan salah satu kegiatan penokohan. Cosplay adalah hobi. Cosplay adalah kesenangan. Terlebih lagi, cosplay adalah bentuk ekspresi diri. Menyulap diri untuk mengikuti suatu karakter adalah tujuan para cosplayer -- seseorang yang melakukan cosplay. Sayangnya, selain kesenangan dan penghiburan diri yang dirasakan oleh para cosplayer ini, banyak pula stigma yang menekankan bahwa cosplay adalah hobi yang 'aneh' dan 'kekanakan' dikarenakan identik dengan kartun Jepang, yang biasa disebut dengan anime, pun karena kegiatan ini bukan sesuatu yang sering masyarakat Indonesia lihat di kehidupan sehari-hari.
Cosplay bukan sekadar bermain kostum
Cosplay bukan hanya sekadar bermain kostum, tapi sebuah ekspresi diri. Seorang cosplayer tidak hanya 'menampilkan' sebuah karakter dengan menggunakan kostum, tetapi mereka harus bisa 'membawakan' karakter tersebut. Selain itu, seorang cosplayer juga dituntut untuk mengenal karakter yang dipilih dengan baik.
Banyak cosplayer mengekspresikan diri mereka menggunakan karakter yang mereka mainkan. Mereka merasa akan lebih bangga ketika sedang dalam karakter, dengan kostum yang sudah dibuat atau dipilih dengan seksama. Hal ini dikonfirmasi oleh salah satu cosplayer yang mengunjungi event Trans Studio Cosplay Party pada tanggal 11 September lalu, dengan pseudonim Chen (pengguna Instagram @lemorylulu), "Apa ya, jadi lebih pede dan bangga kalau lagi cosplay, terus, lebih merasa jadi diri sendiri. Dari kecil aku memang suka lihat video dandan, sih. Waktu kenal cosplay dan coba-coba, malah jadi hobi baru buatku."
Tidak biasa bukan berarti aneh
Cosplay seringkali dianggap sesuatu yang tidak biasa. Pun sama halnya dengan event cosplay, walaupun sudah banyak dilakukan di banyak tempat, hal ini masih sering dipandang sebelah mata. Khususnya ketika seorang cosplayer memakai kostum yang mengharuskannya mereka memakai aksesoris nyentrik, pedang palsu, penutup mata, cat wajah, hingga berpakaian terbuka agar mereka dapat menyesuaikan karakter yang mereka perankan dengan kostum yang dipertunjukkan. Namun, layaknya menari dan menyanyi, cosplay juga merupakan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi beberapa individu.
"Iya, memang sering banget cosplay dikatain aneh-aneh. Di Facebook, di Twitter, semuanya. Sebenarnya, bukan eksklusif ke kegiatan cosplay itu sendiri, tapi karena udah lekat banget kaitannya sama anime dan tokoh-tokoh kartun lainnya, sering dianggap jadi sesuatu yang childish, gitu. Ya sudahlah ya, toh buatku, cosplay bikin senang." Ujar Chen, tertawa. Dirinya tampak bersinar dalam kostum cosplay salah satu karakter game Arknight, di kelilingi cosplayer lainnya.
Selain itu, salah satu pengunjung Trans Studio Cosplay Party, Farel, juga turut berpendapat, "Saya juga sering dikatain wibu. Apalagi kalau sudah foto bareng teman-teman cosplayer. Ada aja komentarnya. Ya, walaupun mungkin kebanyakan bercanda, joke gitu, tapi karena udah biasa banget dikatain aneh begini, orang juga jadi ceplas-ceplos aja kalo lihat cosplayer atau teman-teman penyuka anime."