Halo guys .. sedikit cerita tentang pengalaman dimana menjadi anak perantauan itu sangat menantang dan nikmat saat kita ikhlas menjalankan nya, betapa mudah dan susahnya jauh dari keluarga itu memang bener bener jadi pelajaran kita disaat kita di negara orang lain. Kalau kata suku Batak" na songondia do,enak dizamakukan?" yg artinya bagaimana enak dizamankukan"? Begitulah istilah slogan untuk menjelaskan betapa mudah,murah dan enaknya kehidupan di Indonesia di zaman dulu, khususnya diera presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ini bukan untuk melecehkan dan bukan pula menjelaskan aspek politik dari kehidupan anak kost dimasa ototitarium orde baru. Terlalu banyak cerita politik yg sebenarnya atau versi versi tertentu. Dan bukan pula untuk membandingkannya dengan kehidupan sekarang yang serba susah,mahal dll. Apalagi, membandingkan masa Presiden SBY dengan masa presiden Jokowi dalam konteks politik. Bukan itu.
Tulisan ini hanya ingin mengungkapkan pengalaman dalam mengatur keuangan sebagai anak Kost di tahun 2016-2021 di SUMUT-ACEH demi berkontribusi pada topik dibulan Ramadhan ini.
Pertumbuhan ekonomi positif stabil seperti pandangan berbagai pengamat ekonomi domestik  semacam halnya Iwan Jaya Azis. Bahkan ekonomi asing semacam Milton Friedman memandang perekonomian Asia, termasuk Indonesia,sudah sesuai dengan  rel ekonomi dunia. Indonesia menyatakan siap mengikuti globalisasi. Dolar AS waktu itu dikisarkan RP750 hingga RP1.000. menjelang krisis ekonomi  1997 dolar AS naik ke angka RP1.250.
Bagi sebagian anak kos cara mengatur keuangan bulanan sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi para anak kos, bagaimana tidak, menerapkan cara mengatur keuangan bagi anak kos yang tepat merupakan sebuah tantangan terlebih lagi kita harus bisa sejahtera meski pada saat akhir bulan. Hidup ngekos memang menghadirkan cerita tersendiri. Jika dulu saat tinggal dengan orangtua, kalian bisa minta uang kapan saja, sekarang uang saku sudah dijatah. Sedangkan jika kalian sudah memasuki dunia perantauan,kalian harus siap hidup semandiri mungkin. Memang kemampuan mengatur keuangan itu syarat wajib yang harus dimiliki jika ingin bertahan ditanah perantauan.seberapa banyak pun uang bulanan kalian jika tidak bijak dalam menggunakannya pasti akan terasa kurang juga, jika kalian mengelola dengan baik pasti akan merasa cukup. Nah., Belum lagi jika harga biaya sehari-hari& harga barang- barang di wilayah kosan jauh lebih mahal dibandingkan dikota asalmu hal ini akan terasa semakin berat pastinya jika kalian tak kuat menahan godaan gaya hidup yang tak sesuai dengan isi kantong. Kalau begitu kalian harus siap menghadapi masa masa kritis tiap jelang akhir bulan.
Hal yang banyak terjadi pada anak kos yaitu pada awal bulan seakan menjadi ratu seharian heheh.., semua yang diinginkan pasti harus dibeli tanpa memikirkan hari esok dan seterusnya, namun saat akhir bulan mulai galau menjadi rakyat jelata wkwk,  apalagi jika di tengah perjalanan sering kali ada kebutuhan mendadak. Kondisi itu sungguh membuatmu ga mau harus tau cara hidup hemat. Meski sebenarnya orangtua  ga bakal marah kalau uang saku habis ditengah bulan.  Nah,kali ini saya akan membagikan sedikit tips bagaimana mengatur keuangan anak kos agar bisa bertahan hidup(survive) hingga akhir bulan dan lebih bijak dalam mengelola uang bulanan.
Yukk guys disimakk yaa..
1.Buat daftar pengeluaran
Daftar pengeluaran bulanan yang pasti jangan melebihi uang saku dari orangtua.dengan belajar hal ini,kalian terlatih buat terbiasa atur keuangan.
How  caranya? Kalian bisa membuat daftar pengeluaran bulanan mulai dari yang terpenting sampai rekreasi.
Segera sisihkan uang untuk hal terpenting duku, seperti:uang kos,uang kuliah,listrik,dan belanja bulanan. Dengan cara seperti itu pengeluaran kalian bisa lebih terkontrol.
2. Cari makan di tempat yang pas