Untuk menumbuhkan budaya baca perlu upaya pembudayaan kembali. Tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi harus memiliki konsep dan strategi jangka panjang. Perlunya peningkatan minat atau budaya membaca ini sebenarnya bisa dimulai dari sekolah melalui perpustakaan sekolah. Dalam pada itu, maka perpustakaan sekolah harus disediakan:
Pertama, Melengkapi Fasilitas Perpustakaan. Fasilitas perpustakaan harus diisi buka hanya buku-buku hibah yang “buangan” tetapi memang buku layak baca bagi siswa-siswa. Untuk memovitasi siswa, maka disiapkan ajang bermain, tetapi mereka diberikan target membaca masing-masing dengan menyediakan buku yang dapat mendorong perkembangan membaca siswa. Selain memiliki jumlah buku yang banyak untuk setiap judulnya, koleksinya pun beragam dan mencakup hampir seluruh topik. Selain itu, perlu juga di perpustakaan disediakan selalu hari mendongeng yang gratis untuk para siswa.
Kedua, Program Reading Day. Budaya membaca ditumbuhkan dan dipelihara dapat dengan mudah ditemukan. Misalnya, sekolah mengadakan reading day setiap minggunya. Tetapi, program ini harus diatur oleh pihak sekolah. Program ini harus dilakukan bergilir oleh siswa, sehingga siswa peduli dan mau membaca. Program yang dilakukan akan membuahkan hasil, jika dilakukan secara konsisten dan terus menerus. Artinya, program ini harus menjadi budaya yang dengan sendirinya dapat berjalan dengan baik.
Ketiga, Bentuk Komunitas Baca. Komunitas baca ini untuk level SD tidak bisa dilakukan oleh siswa, tetapi harus dimotori oleh dewan guru yang peduli untuk peningkatan minat baca siswa. Dari segi umur siswa mulai dari kelas 3-6 SD yang sudah memiliki kemampuan membaca yang cukup. Komunitas ini harus dilakukan bergilir untuk membaca buku. Mereka semua harus membaca, yanga awalnya hanya iseng atau memenuhi kewajiban menjadi kecintaan membaca buku.
Keempat, Program Sahabat Buku. Program sahabat buku ini merupakan komunitas yang mencintai buku, dan membuka menerima sumbangan buku untuk siswa-siswa dari para donatur. Donatur yang akan menyumbangkan buku harus mengerti buku yang layak untuk siswa-siswa. Sehingga siswa-siswa bertambah senang dan gembira berada di perpustakaan. Karena berpartisipasi untuk mengadakan buku-buku baru maupun bekas ke dalam perpustakaan, para siswa pun akan selalu menjadi sahabat buku.
Kelima, Duta Siswa Cinta Buku. Pemilihan duta baca siswa ini dapat memberikan motivasi bagi setiap siswa untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik di sekolah dalam hal membaca buku. Duta Siswa Cinta Buku ini harus diberikan penghargaan yang dapat diberikan melalui dana sponsor, baik berupa uang tunai, tropi, selempang Duta, maupun piagam yang dapat dikenang selama-lamanya oleh siswa tersebut.
Keenam, Menyediakan Children Centre. Perlu juga disediakan pojok buku yang berupa children center di salah satu ruang terbuka selain perpustakaan. Children centre ini dilengkapi dengan rak-rak buku besar yang berisi bacaan-bacaan bermutu. Program ini menjadi faktor penting dalam menunjang minat baca yang harus berukuran besar dan terkelola dengan sangat rapi.
Ketujuh, Lomba Membaca Cepat dan Tepat. Lomba ini akan mendorong siswa belajar membaca dengan cepat tetapi tepat. Terkadang banyak siswa yang tidak terlatih membaca cepat. Lomba ini sebagai upaya sekolah untuk menumbuhkan semangat kompetitif dan budaya membaca yang membahagiakan bagi siswa, sehingga siswa tidak terus terusan main games yang memiliki dampak negatif bagi budaya literasi para siswa.
Kedelapan, Lomba Membaca Lambat dan Mengerti Makna. Salah satu strategi agar siswa-siswa juga terlibat aktif dalam kegiatan yang dapat membaca dengan lambat dan mengerti makna-maknanya. Tentu saja lomba ini sangat penting karean akan memberikan pemahaman siswa pada suatu yang dibacanya dengan perlahan tetapi berusaha mengerti atau memahami maknanya.
Kesembilan, Lomba Menulis. Para siswa diberikan kesempatan mendapatkan berkompetisi dalam lomba menulis. Apa yang dibaca siswa harus diketahui seberapa jauh siswa menyerap hasil bacaannya, sehingga siswa mampu memiliki sebuah pemahaman yang ditunjang dengan perlombaan hasil bacaan setiap siswa.
Kesepuluh,Lomba Mading dan Bulletin Siswa. Lomba ini akan sangat memberikan dampak positif bagi siswa untuk menumbuhkembangkan pihak siswa agar mau melakukan perubahan dalam dirinya dengan menulis dan berkelompok. Tentu saja budaya baca yang diekspresikan dalam tulisan baik mading maupun bulletin sangat menunjang aspek literasi siswa.