Mohon tunggu...
Afriana Ajeng
Afriana Ajeng Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Ik is een raadsel - voor jou, voor het universum en voor mijzelf.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pandemi dan Segala Rupa Warna Warni yang Menghiasi

16 Juli 2021   20:50 Diperbarui: 17 Juli 2021   20:57 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tenanga Kesehatan Saat Pandemi 2021 (SHUTTERSTOCK)

Setahun lebih kita tidak bertemu dengan berani dan penuh keyakinan. Setiap pertemuan yang terjadi menjadi begitu mencemaskan. Hasrat makhluk sosial untuk bersosialisasi seakan harus terus ditahan. Bisa mencium bau kentut saja menjadil hal yang sangat melegakan. Beberapa diberhentikan dan beberapa alih pekerjaan. Beberapa berpikir keras untuk makan supaya tak mati kelaparan. Beberapa lainnya jatuh sakit karena banyak pikiran.

Tak pernah terbayangkan oleh setiap orang saat rindu melanda tapi temu justru membahayakan. Tak pernah terbersit dibenak setiap orang untuk memeluk terkasihnya terakhir kali namun tak diperbolehkan. Tak pernah dibayangkan kehilangan menjadi angka yang terus meningkat perlahan. Tak bisa dibandingkan bagaimana setiap orang berjuang keras melawan virus mematikan. Musim terus berjalan, namun hilal tak kunjung kelihatan.

Kapan menjadi pertanyaan yang terus ditanyakan. Sedangkan berapa menjadi pertanyaan yang seakan terus ada jawaban. Merah, kuning, hijau, dan hitam menjadi warna warni yang silih bergantian. Wajah cantik nan rupawan kini terbiasa tertutupi untuk esok tetap bisa bertahan. Mencuci tangan bukan lagi dilakukan hanya setelah makan. Jabat tangan? Pelukan? sebaiknya tidak perlu dilakukan. Tak bisa dipungkiri setiap orang saling mengkhawatirkan. Entah takut menulari ataupun tertularkan.

Karena tidak tahu kapan akan ada jawaban. Kadang tanya hanya perlu didoakan. Semoga selalu diberikan kabar baik oleh kawan-kawan. Yang sakit semoga segera disehatkan. Yang sehat semoga selalu diberi kesehatan. Bertahan memang tak mudah, tapi menyerah bukan pilihan. Terimakasih karena tak pernah bosan untuk terus mengingatkan. Ingat, kita juga ada Tuhan. Tetap sehat, tetap semangat dan jangan lupa protokol kesehatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun