Mohon tunggu...
Afriana Jenita
Afriana Jenita Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Recehan

Seorang gadis kecil dari keluarga sederhana, suka membaca, menulis,mendengarkan musik dan suka jalan-jalan. (Menulis tidak hanya menyenangkan tapi bisa menyembuhkan)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ajarkan Aku untuk Amnesia (Puisi-puisi Afrianna)

14 Juni 2024   12:20 Diperbarui: 14 Juni 2024   13:08 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Afrianna

YANG KELUH DI SUDUT KOTA

Adalah patah
Yang terucap lewat kata
Entah siapa
Tapi saya lupa
Ah pening

Kau kira ini apa?
Setelah pada pergi yang terlalu jauh
Kau bukan hanya mendanai luka
Tetapi berhasil membuat mataku berkaca

Meski mata saling menatap
Bibir saling menyapa
Tak akan ada yang benar-benar menetap Jadi, jangan terlalu percaya

Bahkan ketika keningmu berhasil dicium bibir Jangan terlalu cepat berpikir jika ia bagian dari takdir

Tunggu sebentar!
Aku ingin mengatakan sesuatu
Jika tak semua rasa cinta tumbuh dengan sendirinya
Semua punya alasan
 Termasuk untuk membuatmu terluka

Ah Paya,
Ini terlalu pagi!


MEMESAN PELUK MAMA

Suatu petang
Hujan datang Sedang di sini tak ada kehangatan
Secangkir kopi telah habis semalam

Yang ada hanya sebuah raga Berdiri dekat sebuah jendela Kaca Merapal kata, menulis pada sebuah lembar kertas Tentang nama yang di jumpai di sudut-sudut kota

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun