Mohon tunggu...
Akun tidak aktif
Akun tidak aktif Mohon Tunggu... Akuntan - Akun ini sudah tidak aktif

Akun ini sudah tidak aktif

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Demi Dirinya

29 Oktober 2011   05:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:20 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantai mengkilat berwajahkan polos putih menemaniku di malam yang gemerlap bintang saat ini. Sebenarnya dia yang seharusnya datang tapi diwajahnya terdapat bintik-bintik merah memucat. Aku tak mengerti mengapa harus aku yang menggantikannya. Dia mungkin mengira aku ini pasukan lapis kedua yang siap sedia bila pasukan pertama gagal di medan tempur.

Tugasku memang hanya sebatas membalikkan telapak tangan. Selayaknya manusia biasa aku merasa belum menguasai dengan benar pekerjaan ini. Pekerjaan yang selalu bergelut dengan air, alat makan, dan wastafel. Ya.. memang aku menggantikannya sebagai buruh cuci disuatu tempat yang sebenarnya sangat tak kusenangi. Sungguh kafe ini menyajikan semua yang berbau.... aarrggh... berbau kemaksiatan. Barangkali disini tempat yang selama ini belum kusinggahi di dunia ini. Barangkali ini merupakan tempat bermuaranya para pemain-pemain kemaksiatan. Meskipun aku tidak menyukainya, namun demi dia kukan melakukan segalanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun