I. SCOR
SCOR (Supply Chain Operations Reference Model) adalah model yang berfungsi untuk membantu organisasi mengukur dan meningkatkan efektivitas rantai pasokannya. Ini diciptakan oleh Supply Chain Council, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada peningkatan rantai pasokan. Model ini menggunakan lima dimensi yang berbeda untuk menilai performa rantai pasokan :
- Plan: Bagaimana organisasi merencanakan, mengatur, dan mengelola hubungan dengan pemasok dan pelanggan, serta menentukan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan rantai pasokan.
- Source: Bagaimana organisasi mencari, menilai, dan memilih pemasok, serta mengelola hubungan dengan mereka.
- Make: Bagaimana organisasi secara efektif mengubah bahan baku menjadi produk jadi dan menyediakannya ke pelanggan.
- Deliver: Bagaimana organisasi mengatur logistik, mengirim produk, dan mengirimkan informasi yang diperlukan ke pelanggan.
- Return: Bagaimana organisasi menangani produk retur dan kembali ke proses pembuatan.
Dalam metode SCOR terdapat 3 level strategi, dimana level 1 adalah yang memberikan definisi dan ilustrasi dari proses utama, level 2 adalah tempat dimana dilakukan supplychain yang dikonfigurasikan dengan proses inti, level 3 adalah proses elemen level dimana pada level ini terdapat input proses (benchmarking) dan hasil.

Proses SCOR yang dilakukan dengan pendekatan KPI diidentifikasi dengan kebutuhan, dimana terdapat 3 aliran penting, yaitu aliran material, uang dan informasi.
II. KPI
KPI sendiri adalah singkatan dari Key Peformace Indicator atau indikator pengukuran kinerja, pengukuran kinerja memiliki peran penting untuk menetapkan tujuan, mengevaluasi kinerja dan menentukan tindakan untuk program yang akan datang, berikut adalah contoh tabel sistem monitoring indikator kinerja :

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI