Mushola kecil.
Dilereng gunung. Ditengah kabut.
Selalu mengalami kemajuan tiap harinya di saat Ramadhan.
10hari pertama, shaf penuh sampai belakang hingga teras.
10hari kedua, shaf mengalami kemajuan hingga tak lagi mundur sampai teras.
10hari terakhir, shaf mengalami kemajuan hingga beberapa baris saja dibelakang imam.
Menyisakan beberapa generasi tua dan beberapa anak kecil. Yang kecil-kecil ini biasanya memilih shaf paling belakang. Senioritas? Tidak juga. Lebih kepada alasan supaya bisa main-main, ngobrol, meloloskan diri saat tiba waktu ngaji untuk menyalakan petasan. Well, they're just kids anyways :D
Dan hari ini, terjebak hujan deras disana. Bersama nenek-nenek, kakek-kakek, ibu-ibu, bapak-bapak. Menyadarkan bahwa saya nantinya akan keriput juga seperti mereka. Tak lagi cantik sepeti sekarang (uhuk!) dan betapa sudah lama sekali saya telah melewati masa menyalakan petasan seperti anak-anak kecil diluar sana.
Yah, paling tidak ini sama sekali bukan tempat yang buruk untuk berteduh. Dan hujan, bukan pula waktu yang buruk untuk tinggal sejenak. Salah satu waktu dimana doa insya Allah akan diijabah.
Sunyi. Hanya hujan.
Bismillah.