NPI sepanjang tahun 2023 mencatat surplus sebesar US$6,3 M, meningkat dari tahun sebelumnya yakni US$4M. Berikut rincian NPI berdasarkan triwulan pada tahun 2023.
Pada Triwulan I, NPI mencatat kenaikan surplus sebesar US$6,5M. Transaksi Berjalan mengalami surplus sebesar US$3M didukung oleh permintaan ekspor komoditas nonmigas yang tinggi. Posisi cadangan devisa menunjukkan sedikit peningkatan menjadi US$145,2M berkaitan dengan pembayaran utang luar negeri. Transaksi modal dan finansial mengalami peningkatan surplus yang signifikan sebesar US$3,4M yang didukung oleh investasi melalui Surat Berharga Negara (SBN).Â
NPI Triwulan II mencatat defisit US$7,4M dengan angka cadangan devisa sebesar US$137,5M. Angka ini lebih rendah akibat penurunan harga, perlambatan ekonomi global dan kenaikan permintaan domestik. Tingginya konsumsi BBM pada periode Hari Besar mengakibatkan defisit neraca perdagangan migas meningkat sehingga transaksi berjalan mencatat defisit sebesar US$2,2M. Kinerja transaksi modal dan finansial lebih buruk dengan mencatat defisit US$4,8M akibat peningkatan pinjaman luar negeri.
NPI triwulan III mencatat penurunan defisit US$ 1,5M dengan posisi cadangan devisa membaik menjadi US$ 134,9M. Transaksi Berjalan mencatat penurunan defisit menjadi US$ 1M didorong oleh perbaikan kinerja ekspor komoditas dan perdagangan barang dan jasa. Terjadi juga penurunan defisit jasa akibat meningkatnya wisatawan asing. Penurunan defisit ini menopang naiknya defisit perdagangan migas. Transaksi modal dan finansial mencatat penurunan defisit US$ 1M. Rendahnya angka ini didukung oleh investasi dan penarikan utang luar negeri untuk kegiatan usaha korporasi. Selain itu, ada aliran modal keluar dari pasar saham dan obligasi sebagai dampak dari ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat di tengah aliran modal asing yang masuk ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Kinerja NPI triwulan IV mencatat kenaikan surplus signifikan sebesar US$8,6M. Transaksi Berjalan mengalami penurunan defisit menjadi US$1,3M disebabkan karena perbaikan permintaan dan harga komoditas domestik dan global sehingga ekspor barang naik. Transaksi modal dan finansial mengalami perbaikan signifikan yang semula defisit US$0,1M menjadi surplus US$9,8M akibat aliran investasi dan aktivitas penarikan pinjaman luar negeri pemerintah dan swasta membaik.
Secara keseluruhan, kinerja NPI pada tahun 2023 lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Ketidakpastian pasar global mempengaruhi NPI. Aktivitas ekspor impor komoditas, barang dan jasa mengalami naik turun. Transaksi berjalan mengalami surplus di awal tahun tetapi mengalami defisit untuk triwulan berikutnya. Meski defisit, NPI mencatat kinerja ekspor impor menjadi lebih baik sejak Juni karena perubahan ekonomi dan penurunan harga. Untuk transaksi modal dan finansialnya, NPI pada awal tahun menunjukkan surplus seiring dengan naiknya investasi SBN. Walaupun sempat defisit akibat pinjaman luar negeri, aktivitas investasi dan penarikan pinjaman kembali meningkatkan modal dan finansial hingga akhir tahun.
Penulis:
Afni Nur Farida -- Prodi Akuntansi, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta
References
Komunikasi, D. (2023). Neraca Pembayaran Indonesia - Triwulan III 2023. Retrieved from Bank Indonesia: https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Pages/NPI_Tw-III_2023.aspx
Komunikasi, D. (2023). Neraca Pembayaran Indonesia Tetap Terjaga di Tengah Kondisi Ketidakpastian Global. Retrieved from Bank Indonesia: https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2523123.aspx