Perkembangan kognitif anak menurut Piaget terbagi menjadi 4 tahap yaitu, tahap sensori-motorik pada usia 0-2 tahun, tahap pra-operasional pada usia 2-7 tahun, tahap operasional pada usia 7-11 tahun, dan tahap operasional formal pada usia 12 tahun ke atas. Pada tahap pra-operasional anak mulai belajar mengatakan kata-kata baru, mengikuti omongan orang tuanya, mengulang hal-hal yang dilakukan oleh orang sekitar, pada tahap ini orang tua memiliki peran yang kuat dalam memaksimalkan perkembangan cara berpikir anak.(author, 2021)
Pada tahap pra-operasional (2-7 tahun) perkembangan anak akan semakin pesat, terutama pada cara berpikirnya. Dalam tahapan ini, secara mental anak dapat mempresentasikan kejadian dan tujuan dari hal tersebut (fungsi semiotic atau tanda), dan menjadi terkait dalam suatu permainan simbolik yang menjadikan anak mudah berkembang (Nurul Aulia Ahmad, 2022). Pada tahap ini kemampuan berbicara anak semakin berkembang dari sebelumnya, perkembangan Bahasa yang meningkat menjadi ciri dari kemunculan pada tahap pra-operasional(author, 2021). Piaget membagikan 8 karakteristik dalam tahap pra-operasional ini, yaitu sebagai berikut;
- Transductive reasoning, dalam cara berpikir ini tidak induktif maupun deduktif etidak logis, persepsi anak akan dua hal yang berbeda tetapi solah-olah terhubung satu sama lain. Contohnya yaitu ; anak menganggap corak warna hitam ada pada sapi karena seseorang yang telah mengecatnya.
- Tidak jelasnya hubungan sebab-akibat, seperti anak yang mengenali hubungan sebab-akibat secara tidak logis, contohnya ; ia belum tidur di siang hari, jadi ia menganggap bahwa saat itu belum sore hari
- Animisme, pandangan anak akan benda-benda yang ada seperti manusia yang hidup. Contohnya yaitu ; mainan yang mereka punya seperti boneka, mobil-mobilan yang dapat bicara dan mereka berpikir sama seperti dirinya.
- Artificialisme, kepercayaan anak akan sesuatu yang ada di lingkungan sekitar yang dibuat oleh manusia. Contohnya yaitu ; anak menganggap bahwa hujan berasal dari manusia yang menuangkan air dari langit.
- Perceptually bound, pandangan anak yang menilai sesuatu hal dari apa yang ia lihat maupun dengar. Contohnya yaitu ; anggapan anak yang melihat bahwa awan merupakan kapas yang ketika dipegang terasa lembut.
- Mental experiment, saat anak yang mencoba untuk melakukan suatu hal yang bisa menjawab permasalahan dari hal yang dihadapinya. Contohnya ; anak yang menuangkan air dari satu tempat ke tempat yang lain untuk melihat kapasitas dari tempat-tempat tersebut.
- Centration atau kecenderungan anak, seorang anak saat sedang fokus pada satu hal yang menjadi perhatiannya akan membuatnya mengabaikan hal yang lain. Contohnya yaitu ; anak membandingkan dua hal seperti melihat penggaris yang Panjang dan pendek tetapi lebar, ia akan lebih berfokus pada penggaris yang Panjang, karena ketika anak memahami aspek yang Panjang ia belum bisa sekaligus memahami aspek yang lebar.
- Egosentris, anak melihat dunia lingkungannya dari sudut pandang yang ia lihat. Contohnya yaitu ; saat bermain petak umpet, anak akan mengira kita tidak bisa melihatnya menunduk di belakang bangku, sedangkan kita dapat melihat kepalanya atau adanya dia di balik bangku tersebut. atau saat ia menginginkan hujan turun, ketika hujan turun ia akan berpikir bahwa ialah penyebab turunnya hujan. (author, 2022)
      Dari ciri-ciri tersebut kita bisa lihat karakteristik yang ada pada anak dan sebagai oang tua kita turut ikut serta terhadap tumbuh kembang anak.
Referensi :
author. (2021). Mengenal tahap pra-operasional dalam perkembangan kognitif anak usia 2-7 tahun menurur teori piaget. Fimela. https://www.fimela.com/parenting/read/4656751/mengenal-tahap-pra-operasional-dalam-perkembangan-kognitif-anak-untuk-usia-2-7-tahun-menurut-teori-piaget
author. (2022). Perkembangan kognitif anak menurut jean piaget. Rumah Inspirasi. https://rumahinspirasi.com/perkembangan-kognitif-anak-menurut-jean-piaget/
Nurul Aulia Ahmad. (2022). Mengenal teori piaget, 4 tahapan perkembangan kognitif dan kecerdasan anak. Orami. https://www.orami.co.id/magazine/teori-piaget
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H