Mohon tunggu...
Afniar Risma Nurhidayah
Afniar Risma Nurhidayah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Program Studi Jurnalistik, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang hobi menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ramalan Zodiak: Ketika Nasib Ditentukan oleh Bintang

18 Juni 2024   14:47 Diperbarui: 18 Juni 2024   14:57 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramalan zodiak adalah praktik meramalkan nasib, kepribadian, dan peristiwa berdasarkan posisi bintang dan planet pada saat kelahiran seseorang. Dalam astrologi Barat, setiap tanda zodiak dikaitkan dengan rentang tanggal tertentu dalam setahun, dan dianggap memiliki karakteristik khusus orang yang lahir selama periode tersebut. Ramalan zodiak hingga kini masih populer karena sosial media, seperti Instagram, Twitter, dan TikTok kerap mempromosikan konten-konten astrologi dan ramalan zodiak dengan meme, video singkat, hingga membuka konsultasi online. Selain itu, banyak media-media digital dan cetak yang menghadirkan horoskop mulai dari harian, mingguan, dan bulanan untuk membaca tentang peruntungan dan nasib berdasarkan zodiak.

Awal mula ramalan zodiak ini berasal dari peradaban Mesopotamia Kuno, di mana bangsa Sumeria dan Babilonia mulai mengamati pergerakan bintang dan planet. Lalu, menghubungkannya dan melahirkan konsep ramalan berdasarkan 12 rasi bintang. Kemudian, Yunani Kuno mulai mengenal astrologi dari Babilonia pada abad ke-4 SM. Yunani mengembangkan sistem horoskop yang menggunakan posisi planet, matahari, bulan, dan bintang sebagai ramalan berdasarkan waktu kelahiran seseorang. Zodiak ini menjadi bagian dari astrologi Yunani, yang digunakan untuk memprediksi masa depan dan memahami kepribadian individu. Meskipun di abad ke-17 dan 18 popularitas ramalan zodiak mulai menurun karena berkembangnya ilmu pengetahuan dan menentang kepercayaan tradisional. Di era modern, ramalan zodiak kembali populer dan digunakan untuk hiburan, refleksi diri, dan bimbingan kehidupan. 

Secara umum cara kerja ramalan zodiak dengan memprediksi karakteristik seseorang dan dikaitkan dengan 12 rasi bintang atau zodiak. Pertama peramal akan mengidentifikasi informasi pribadi tentang tanggal, waktu, dan tempat kelahiran untuk menentukan rasi bintangnya. Dengan menghubungkan tanggal lahir dengan posisi matahari dan planet lain saat lahir. Saat orang yang diramal telah mengetahui rasinya maka peramal akan meramal nasibnya dengan melihat rasi bintang di waktu tersebut, contohnya, jika hari tersebut rasi bintang Gemini memasuki Venus, maka peramal akan mempertimbangkan tema yang memengaruhi kedua zodiak ini atau semua zodiak secara umum. Yang mana Gemini dan Venus mungkin menunjukkan peningkatan dalam komunikasi dan hubungan sosial. Lalu, untuk Taurus peramal mungkin menulis hari itu adalah hari yang terbaik bagi Taurus untuk bertemu orang-orang dan membangun relasi.

Namun, ketergantungan pada ramalan zodiak berbahaya karena dapat membawa berbagai dampak negatif, baik pada aspek psikologis, emosional, finansial, maupun keimanan dan spiritualitas seseorang. Secara psikologis, bergantung pada ramalan zodiak dapat menyebabkan kecemasan berlebih. Setiap kali mereka harus membuat keputusan penting, seseorang yang terlalu bergantung pada ramalan mungkin merasa cemas dan selalu mencari petunjuk dari ramalan daripada percaya pada kemampuan mereka sendiri untuk membuat pilihan yang bijaksana. 

Selain itu, seseorang mulai percaya ramalan untuk melihat dan menafsirkan semua peristiwa sehari-hari. Mereka mungkin mengabaikan faktor-faktor rasional dan logis yang lebih relevan. Orang lain yang mengetahui ketergantungan individu pada ramalan zodiak dapat memanfaatkan situasi ini untuk manipulasi. Mereka mungkin menggunakan prediksi zodiak untuk membuat individu merasa takut dan  menawarkan "solusi" atau "bimbingan" untuk menyelesaikan masalah. Sementara secara finansial, banyak orang yang terlalu bergantung pada ramalan mungkin menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk konsultasi astrologi, membeli buku, atau berlangganan konsultasi ramalan.

Dampak yang tidak kalah penting adalah terhadap keimanan seseorang, yang dapat menggeser kepercayaan dari ajaran agama yang dianut. Menempatkan kepercayaan pada sesuatu selain Tuhan, yakni mempercayai ramalan dianggap sebagai bentuk syirik atau kemusyrikan. Seseorang akan lebih percaya pada ramalan daripada doa, ibadah, atau nasihat dari tokoh agama. Bergantung pada ramalan juga dapat mengganggu praktik ibadah dan spiritualitas. Daripada mengikuti ibadah keagamaan atau berdoa, seseorang mungkin mulai bergantung pada ramalan. Selain itu, bergantung pada ramalan sebagai panduan spiritual dapat  melemahkan keimanan seseorang, terutama jika ramalan tersebut bertentangan dengan keyakinan agama, yang dapat menyebabkan konflik dan kebingungan di dalam diri. 

Dalam Q.S Al-Maidah ayat 90 menegaskan larangan terhadap beberapa praktik yang dianggap merusak akal, moral, dan spiritualitas seseorang. Praktik ramalan zodiak, meskipun berbeda bentuknya memiliki kemiripan.  Keduanya mencari petunjuk atau keputusan melalui cara-cara yang tidak berdasarkan pada ajaran Islam. Ramalan zodiak menggunakan posisi bintang untuk memprediksi kehidupan seseorang, mirip dengan bagaimana mengundi nasib dengan anak panah dilakukan untuk mendapatkan petunjuk, yang tertera pada  Q.S Al-Maidah ayat 90. Keduanya bisa mengalihkan seseorang dari memakai akal sehat dan prinsip-prinsip agama. Seseorang yang terlalu percaya pada ramalan mungkin mulai meragukan petunjuk dan bimbingan dari Allah, beralih kepada prediksi astrologi yang tidak berdasar.  Dalam Islam segala sesuatu yang mengalihkan seseorang dari jalan Allah dianggap sebagai pengaruh setan. Salah satu cara setan menyesatkan seseorang adalah dengan menggunakan ramalan zodiak untuk membantu mereka membuat keputusan atau mencari petunjuk, menggeneralisasi karakteristik seseorang, dan membuat mereka bergantung pada hal-hal yang tidak berdasar ajaran Islam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun