Tantangan Kebersihan Usai Konser Musik Taman Literasi Blok M

Jakarta Selatan, 22 Desember 2023 - Taman Literasi Martha Christina Tiahahu telah  menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menikmati buku dan suasana Jakarta. Terletak di kawasan Blok M, taman ini merupakan destinasi bagi pecinta buku atau sekedar bersantai. Konser live music diadakan untuk memperluas daya tarik taman literasi. Konser yang dihadirkan menjadi elemen hiburan tambahan di taman literasi dan menyuguhkan pengalaman berbeda bagi pengunjung. Namun, hadirnya live music membawa dampak terhadap kebersihan taman literasi, menjadi sorotan dan menciptakan tantangan yang perlu diatasi. 

Taman literasi memiliki dua lantai, lantai pertama terdapat ruang perpustakaan dan lantai dua hanya tempat bersantai. Perpustakaan di dalamnya menyajikan berbagai jenis buku, mulai dari fiksi hingga non-fiksi, untuk semua kalangan, termasuk ilmu pengetahuan. Terdapat plaza anak, area amphitheater, taman, kedai kopi, ruang baca dan diskusi, toko buku, ruang literasi anak, hingga fasilitas penunjang seperti musala dan toilet. Ruang baca menyediakan beberapa fasilitas seperti pendingin ruangan, stop kontak, dan akses Wi-Fi.

Kerap juga diadakan konser live music sebagai acara hiburan tambahan. Sebelumnya, terdapat acara konser musik gratis bernama "Gen on Track Live" yang diprakarsai oleh Radio Gen 98.7 FM. Acara ini diadakan di hari-hari tertentu saja dan menghadirkan musisi-musisi terkenal, seperti Nadin Amizah, Rizky Febian, Afgan, Judika, Isyana Sarasvati, dan lain-lain.

Bagi para pengunjung, konser musik langsung di Taman Literasi Blok M merupakan hiburan tambahan yang menarik. Sukses menjadi daya tarik bagi masyarakat, acara live music di Taman Literasi Blok M mendorong semangat kunjungan ke taman yang telah mengalami revitalisasi. Salah satu pengunjung Muhammad Damar Ramadhan yang kerap berkunjung ke taman literasi, menyatakan bahwa acara live music di taman literasi berhasil menjadi daya tarik yang cukup kuat bagi para masyarakat untuk berkunjung. Hadirnya musisi terkenal, tempatnya mudah dijangkau transportasi umum, dan desain taman literasi setelah direvitalisasi sangat layak untuk dijadikan tempat konser musik.

Instagram @tamanliterasi.jkt

Namun, di balik pesona tersebut, muncul tantangan  yang harus diatasi. Peningkatan jumlah pengunjung secara signifikan memberikan tekanan tambahan pada tim kebersihan untuk menjaga kebersihan taman. Setelah konser selesai, tumpukan sampah, gelas plastik, dan bekas makanan menjadi pemandangan umum yang harus segera ditangani. Tantangan tak hanya sebatas pada penanganan sampah, melainkan melibatkan tanaman-tanaman di taman literasi. Ramainya pengunjung yang datang untuk menikmati konser seringkali memerlukan tempat duduk yang cukup, tetapi fasilitas tersebut tidak mencukupi untuk jumlah pengunjung yang hadir. 

Dalam menghadapi tantangan ini, kolaborasi antara pengunjung dan petugas kebersihan menjadi kunci. Peningkatan pemahaman antara kedua belah pihak dapat membantu menciptakan solusi yang memadai. "Kami sudah menyediakan fasilitas tempat sampah di berbagai tempat dan selalu mengimbau pengunjung menjaga kebersihan, tetapi masih banyak yang membuang sampah sembarangan. Kami berharap para pengunjung langsung membuangnya setelah makan serta lebih peduli pada kebersihan taman," Ujar Parlindungan, petugas kebersihan Taman Literasi  Marta Christina Tiahahu saat diwawancarai di taman pada Jumat (24/12).

Aturan yang jelas terkait pemakaian fasilitas taman selama konser, dapat membantu menciptakan keseimbangan yang lebih baik. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan taman dapat membantu mengurangi beban petugas kebersihan. "Dalam menjaga kebersihan, saya sendiri kalau ada live music sering beli minuman dan makanan untuk menemani nonton, dan bungkus sampahnya dikumpulkan dulu di tas karena kondisi saat konser penuh, sehingga sulit mencari tempat sampah. Namun, setelah selesai, sampah bungkus sisa minuman dan makanan dibuang ke tempat sampah," ujar Muhammad Damar Ramadhan Ramadhan, pengunjung Taman Literasi Marta Christina Tiahahu, yang diwawancarai  di Google Meeting, (25/12).

Taman Literasi Blok M memiliki peluang untuk menjadi tempat yang lebih dinamis dan inklusif. Meskipun tantangan fasilitas dan kebersihan terjadi, kerjasama dan kolaborasi antara pihak pengelola taman, pengunjung, dan masyarakat setempat menjadi kunci keberhasilan untuk menjaga taman literasi. Diharapkan taman ini tetap menjadi destinasi multifungsi yang merangkul keberagaman acara literasi, seni, rekreasi, dan kreativitas di tengah keramaian Jakarta.

Taman ini berdiri sejak tahun 1948 yang dirancang oleh M. Soesilo. Taman Literasi Blok M dibuka kembali pada 18 September 2022 setelah mengalami revitalisasi sejak 21 Oktober 2021. Sebelumnya taman ini kurang terawat dan hanya digunakan sebagai tempat berkumpul saja. Taman Literasi Martha Christina Tiahahu dibangun untuk mengaktifkan ruang hijau dan publik di Jakarta, yang digunakan bagi seluruh masyarakat. Kini, dibangun untuk mendukung kegiatan literasi, sarana rekreasi, dan ruang berkreativitas bagi pengunjung. Dengan konsep landscraper memberikan kesan sejuk dan asri di tengah kota yang padat. Taman menjadi tempat yang nyaman untuk bersantai dan bermain. Selain itu, taman ini dapat membantu mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas lingkungan. 

Afniar Risma Nurhidayah, 11220511000049, Mahasiswi semester 3 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.