Mohon tunggu...
Nur Afianti Hasanah
Nur Afianti Hasanah Mohon Tunggu... -

Mohon berikan kritik dan saran jika ada kesalahan dalam pengetikan atau yang disampaikan melalui komentar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kontribusi Mahasiswa Demi Cita-cita Bangsa

7 Agustus 2013   18:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:31 2718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menjadi seorang mahasiswa adalah cita-cita setiap orang, namun tidak semua orang bisa menjadi seorang mahasiswa yang akan bergelarkan sarjana. Menjadi mahasiswa bukan lagi belajar yang disuapi seperti anak SMA, SMP dan SD bukan juga orang yang berbangga diri mempunyai status sebagai mahasiswa, tetapi mahasiswa adalah sebuah asset Negara bagaimana caranya agar mahasiswa bisa menjadikan bangsa ini lebih baik dari sebelumnya memajukan harkat dan martabat bangsa yaitu dengan cara berkontribusi langsung terhadap masyarakat Indonesia sendiri.

Berawal ingin melanjutkan studi menjadi seorang tenaga dalam bidang kesehatan, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) jurusan kesehatan masyarakat di Universitas Indonesia di tahun 2013, niat ini menjadi salah satu tujuan dari cita-cita yang saya inginkan sejak lama, awalnya saya tidak tahu menahu persoalan yang akan dipelajari dalam fakultas kesehatan masyarakat ini, setelah tahu bawa kesehatan masyarakat ini berbeda dengan profesi seorang dokter, dimana seorang dokter berupaya agar suatu individu bisa sembuh dari penyakitnya, tetapi kesehatan masyarakat lebih berupaya terhadap masyarakat dan bagaimana caranya agar suatu wilayah mempunyai tingkat kesehatan yang baik dan wilayah tersebut tercegah dari wabah penyakit.

Kini saya menjadi salah satu orang yang diberikan kesempatan untuk mendapatkan ilmu dibangku perkuliahan tepatnya di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, tetapi perjuangan untuk meraih sebuah cita-cita menjadi tenaga dalam bidang kesehatan tidak cukup dan puas sampai disini, masih banyak problematika yang harus di hadapi bangsa ini untuk kedepannya. Bukan juga hanya pergi ke kampus, mengerjakan tugas dengan baik, ikut berorganisasi, mendapatkan IPK yang tinggi dan lain sebagainya, tetapi bisa ikut berkontribusi demi tercapainya bangsa Indonesia yang bisa membanggakan dalam bidang kesehatan masyarakat, tujuan menjadi seorang mahasiswa adalah pengabdian terhadap masyarakat sebagaimana telah kita ketahui bahwa kita diberikan ilmu yang lebih mendalam dibangku perkuliahan dalam bidangnya masing-masing, terlebih lagi menjadi seorang mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat yang berperan dalam pengabdian masyarakat, baik dengan cara akademis, penelitian dan yang sangat harus di perhatikan adalah warga masyarakat yang berhubungan langsung dengan kondisi social masyarakat.

Salah satu yang bisa dijadikan kontribusi mahasiswa kesehatan masyarakat adalah sebagai pionir bangsa misalnya dalam menanggulangi berbagai wabah penyakit di suatu wilayah atau penanggulangan berbagai macam bencana alam yang terjadi di Indonesia, yaitu dengan melakukan upaya penyadaran dan penyuluhan terhadap masyarakat untuk mengurangi resiko bencana alam dan menyebarnya wabah penyakit.

Melihat persoalan mengenai angka kematian Ibu yang sudah turun dari 390/100.000 kelahiran hidup di tahun 1991 menjadi 228 (2007) memang belum mencapai target MDG sebesar 102/100.000. Selain itu, angka kematian bayi juga sudah mengalami penurunan dari 68 di tahun 1991 menjadi 32 di tahun 2012, itupun belum mencapai target MDG sebesar 23. Data menunjukkan bahwa sekitar 50% kematian Ibu dan kematian balita terjadi di 5 propinsi, yang memang beda dengan jumlah penduduknya. The familly planning unmeet need juga sudah turun dari 12,7% di tahun 1991 menjadi 8,5% di tahun 2012, sementara target MDG adalah 5% (Depkes 2013), belum lagi persoalan peringkat Indonesia di bidang kesehatan yang teringgal sangat jauh, Indonesia menduduki ranking 109 dari 174 negara jauh tertinggal dari Negara-negara ASEAN lainnya. Ranking ini relatif tak beranjak, bahkan cenderung lebih buruk (tahun 2003 urutan 112 dari 175 negara). Sementara itu, AKA Indonesia juga menduduki urutan yang sangat tidak dapat dibanggakan.

Mengenai 2 hal tersebut seharusnya menjadikan pemikiran para mahasiswa kesehatan masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi masyarakat dan bangsa Indonesia yang ada, yaitu kembali lagi dengan cara sederhana seperti memberikan penyadaran serta bekal untuk para masyarakat untuk menjadi warga yang sehat, tidak hanya dengan memberikan pembekalan saja melainkan harus adanya aksi dari kita sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat.

Jadikanlah Indonesia menjadi sebuah Negara yang membanggakan dalam bidang kesehatan, lingkungan maupun bidang yang lainnya, jadilah mahasiswa yang dapat berkontribusi terhadap masyarakat, cintailah masyarakat karena mereka sangat membutuhkan kita, jungjunglah tinggi sebagai mahasiswa agar bangsa kita membanggakan.

Essensi:

Setelah mengerjakan tugas essay yang diberikan oleh panitia OKK FKM UI hal ini lebih membuka pemikiran saya menjadi lebih peka dan terbuka untuk turut berkontribusi terhadap masyarakat sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat dan berfikir untuk lebih kritis bahwa inilah tugas sebagai mahasiswa bukan hanya belajar memperdalam ilmu hanya untuk sendirinya, tetapi juga harus menjunjung tinggi terhadap bangsa agar esok lebih baik.

Sumber:

Depkes.go.id

Departemen kesehatan 2013


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun