Mohon tunggu...
Afnan Akhmad
Afnan Akhmad Mohon Tunggu... Freelancer - Research

Saya penulis kolom dan ingin mendedikasikan tulisan melalui website kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Mewujudkan Generasi Unggul: Sukses Gelar Pelatihan Perempuan dan Pencegahan Pernikahan Dini di Desa Gesang

15 Desember 2024   14:55 Diperbarui: 15 Desember 2024   14:55 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(P3PD Lakpesdam PCNU Lumajang)

Lumajang, Tim Lokal P3PD Lakpesdam PCNU Lumajang gelar pelatihan kepemimpinan perempuan dan pencegahan pernikahan dini di Desa Gesang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya pernikahan dini, yang masih menjadi isu penting di sejumlah daerah, termasuk Lumajang.

Pelatihan yang dihadiri oleh tokoh agama, pemuda, dan perwakilan pemerintah desa ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Tim Teknis P3PD Lakpesdam PCNU Lumajang, Moh. Farid, yang menekankan pentingnya menyiapkan generasi muda, khususnya perempuan, agar memiliki kemampuan kepemimpinan dan pemahaman terhadap hak-hak mereka. "Kami ingin perempuan di desa ini tidak hanya menjadi penonton dalam pembangunan, tetapi juga menjadi penggerak dan pemimpin," ujar Farid.

Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah pencegahan pernikahan dini. Dalam sesi diskusi, peserta diberikan pemahaman tentang dampak negatif pernikahan dini, baik dari sisi kesehatan fisik maupun mental. Narasumber dari Dinas Kesehatan, drg Rina Dwi Astuti, menjelaskan bahwa pernikahan di usia muda dapat meningkatkan risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan. "Kesehatan anak harus menjadi prioritas utama. Ketika mereka menikah di usia muda, risiko masalah kesehatan meningkat," ungkapnya.

Pelatihan ini juga menekankan peran penting keluarga dan masyarakat dalam mencegah pernikahan dini. Peserta diundang untuk berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada orang tua dan lingkungan sekitar mengenai pentingnya melindungi anak-anak dari pernikahan dini. "Pencegahan pernikahan dini adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah," kata Mahali, Tim Teknis P3PD.

Selama acara, terdapat sesi interaktif yang memungkinkan peserta berbagi pengalaman dan solusi yang telah diterapkan di desa mereka. Diskusi ini bertujuan menciptakan jaringan dukungan antar peserta untuk saling membantu dalam upaya pencegahan pernikahan dini. "Kami berharap pelatihan ini dapat menjadikan peserta sebagai agen perubahan di komunitas mereka," ungkap Mariana, salah satu peserta.

Tim Lokal P3PD Lakpesdam PCNU Lumajang berkomitmen untuk melanjutkan program-program serupa di masa depan guna memperkuat posisi perempuan dalam masyarakat serta mengatasi isu-isu sosial seperti pernikahan dini. Dengan pelatihan ini, Desa Gesang diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memberdayakan perempuan dan melindungi hak-hak anak.

Melalui kegiatan ini, Tim Lokal P3PD Lakpesdam tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya melindungi generasi muda dari risiko yang dapat menghambat masa depan mereka. Dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, diharapkan pernikahan dini dapat diminimalisir dan perempuan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pembangunan desa dan masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun