Mohon tunggu...
Afnan Hulwah Mufidah
Afnan Hulwah Mufidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lifelong Education

1 Desember 2022   07:03 Diperbarui: 1 Desember 2022   07:05 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan sebuah proses, kegiatan, dan kondisi yang dapat membantu dan mendorong belajar. Pada dasarnya pendidikan merupakan sebuah proses komunikasi yang mengubah pengetahuan, kemampuan, dan keyakinan yang berlangsung di dalam ataupun di luar kelas (Dwi Siswoyo, 2008: 25, dalam Sugianto, 2013). Ini berarti bahwa hampir semua usaha konstruktif manusia dapat dilihat sebagai kontribusi terhadap proses pendidikan.

Pendidikan sepanjang hayat (life long education) berarti sejak lahir sampai meninggal, manusia melaksanakan sistem pendidikan. Manusia dapat belajar dari pengalaman yang pernah dialaminya atau dari peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari. Gagasan belajar seumur hidup tidak memiliki batasan usia. Semua orang baik tua maupun muda akan terus menjadi pembelajar karena belajar sepanjang hayat dapat dilaksanakan oleh siapa pun, kapan saja, bahkan di mana saja.

Pendidikan sepanjang hayat (life long education) merupakan kekuatan pendorong di belakang guna memperluas pendidikan masyarakat. Menurut Sudjana (dalam Taqiyuddin, 2008: 35), pendidikan sepanjang hayat sangat menentukan kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan belajarnya. Pembelajaran sepanjang hayat mencakup semua tahapan pendidikan secara keseluruhan dan tidak hanya terbatas pada pendidikan orang dewasa. Meskipun terdapat balai latihan, lembaga, organisasi, dan entitas lain yang berperan dalam mencapai tujuan pendidikan dalam mewujudkan masyarakat belajar, namun sekolah tetap dianggap sebagai salah satu agen pendidikan dalam pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan sepanjang hayat memiliki tujuan utama yang perlu dicapai yaitu masyarakat belajar (learning society) dan belajar untuk hidup (learning to be) dan Menurut Atsushi Makino dalam Hettog (1997), upaya memelihara, menciptakan, dan mengembangkan program dan kesempatan belajar sepanjang perjalanan hidup manusia didasarkan pada pendidikan sepanjang hayat. (Sista dkk., 2018)

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pembelajaran sepanjang hayat adalah usaha konsisten secara terus-menerus dari setiap individu untuk memperbaiki dirinya sendiri melalui pendidikan (penambahan pengetahuan). Artinya seseorang senantiasa siap memanfaatkan setiap kesempatan dengan belajar dari berbagai sumber yang ada. (Isa & Napu, 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun