Mohon tunggu...
Ahmad Fahmi
Ahmad Fahmi Mohon Tunggu... -

saya hanyalah orang biasa. dan saya adalah mahasiswa pgsd uns kampus VI Kebumen, dengan NIM K7110502.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori yang Bergeser

2 November 2011   14:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:08 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari katanya sudah menakukan ya? Seperti akan terjadi sesuatu seperti pergeseran lempeng, tapi pergeseran teori disini justru akan ada sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya, jadi jangan khawatir dengan adanya pergeseran teori. Teori akan selalu mengalami perubahan atau pergeseran karena adanya kekurangan dari teori tersebut atau perbaikan atau penyempurna dari teori sebelumnya. Tentunya untuk mendorong siswanya lebih aktif dalam belajar seorang guru harus memiliki landasan atau dasar dalam pelaksanaannya dalam hal ini teorilah yang akan menujang praktek di lapangan. Maka dari itu pergeseran teori memang sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan teori sebelumnya. Sehingga output yang dihasilkan akan lebih baik.

Ada beberapa hal yang menimbulkan adanya pergeseran teori salah satunya yang telah di sebutkan di atas yaitu adanya kekurangan pada teori sebelumnya, lalu rasa ingin tau para peneliti untuk memecahkan dan menetupi kekurangan pada teori sebelumnya, adanya sikap kritis, perkembangan iptek dan adanya keinginan untuk memperbarui teori sebelumnya. Selama salah satu dari itu tidak ada belum akan terjadi pergeseran teori.

Teori itu sendiri berawal dari teori koneksionisme dan sementara ini berakhir pada humanisme. Dengan alur kurang lebih seperti ini, di awali dari Koneksionisme ke Kognitifisme ke Kontruktifisme dan yang terakhir ke Humanisme. Tentunya pada teori-teori awal para ahli menilai masih ada kekurangan seperti pada koneksionisme para ahli menilai bahwa teori koneksionisme menjelaskan persoalan operan yang dikontrol oleh stimulus namun belum mampu menjelaskan gejala-gejalanya yang kemudian bergeser ke teori kognitifisme. Namun pada teori kognitifisme para ahli juga meniali masih ada kekurangan yaitu hanya menekankan interaksi siswa dengan lingkungannya. Yang kemudian bergeser ke teori kontruktifisme, dan teori sebetulnya sudah baik dalam hal membangun keaktifan siswa dalam memperoleh pengetahuan namun kekurangannya adalah tidak memperhatikan perkembangan kepribadian siswa sehingga bergeserlah ke teori humanisme yang sekarang ini di anggap pling baik, karena pada teori ini memperhatikan semua aspek yang ada pada siswa.

Jadi pergeseran teori sangat membantu kita dalam menawarkan solusi KBM, dengan berlandaskan teori yang lebih mutakhir, meningkatkan proses belajar dan masih banyak lagi. Siapapun bisa melakukan pergeseran teori tersebut selama ada kemauan dan dasar untuk membuat teori yang lebih mutkahir. Jadi siapkah anda melakukan inovasi untuk melakukan pergeseran teori pembelajaran???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun