Mohon tunggu...
aflahhailiah
aflahhailiah Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

hobi saya membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

pengaruh teman sebaya terhadap minat belajar siswa

31 Desember 2024   11:15 Diperbarui: 31 Desember 2024   11:16 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/Auk6zyumnJqXCU1A9Input Keterangan & Sumber Gambar (Contoh: Foto Langit Malam (Sumber: Freepik/Kredit Foto))

Pendidikan di tingkat sekolah dasar merupakan fondasi penting dalam pembentukan karakter dan kemampuan akademik seorang anak. Pada usia ini, interaksi sosial mulai memainkan peran yang sangat signifikan dalam proses perkembangan anak, terutama dalam hal minat belajar. Teman sebaya menjadi salah satu faktor eksternal yang memiliki pengaruh besar terhadap motivasi, semangat, dan minat belajar siswa sekolah dasar. Menurut Santosa, teman sebaya adalah sekelompok anak-anak atau remaja dengan usia atau tingkat kedewasaan setara yang memiliki kebutuhan, minat, dan tujuan yang sama (Falah & Sa'adah, 2022). Anak usia sekolah dasar berada pada tahap perkembangan sosial yang mulai aktif berinteraksi dengan lingkungan di luar keluarga. Mereka mulai membentuk kelompok pertemanan dan sangat sensitif terhadap pendapat serta perilaku temantemannya. Lingkungan teman sebaya dapat berdampak positif maupun negatif terhadap minat belajar. Beberapa anak mungkin termotivasi untuk belajar lebih giat karena melihat teman-temannya yang rajin dan berprestasi, sementara yang lain mungkin kehilangan minat belajar akibat pengaruh lingkungan pertemanan yang kurang kondusif. (Putri & Ariani, 2022) berpendapat bahwa teman sebaya sangat mempengaruhi minat belajar siswa, hal ini dapat menimbulkan dampak positif dan negatif terutama dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya seperti; ketika temannya mengobrol saat proses belajar mengajar berlangsung, siswa lainnya juga ikut dalam pembicaraan. Ada juga siswa yang duduk berkelompok sehingga menyebabkan suasana kelas tidak kondusif dan proses pembelajaran menjadi terganggu. Ketika siswa bergaul dengan kelompok teman sebaya yang memiliki minat belajar tinggi, maka siswa tersebut akan terpengaruh oleh kelompok teman sebayanya sehingga saling memberikan dukungan positif. Sebaliknya, jika siswa bergaul dengan kelompok teman sebaya yang memiliki minat belajar rendah atau bermalas-malasan maka kemungkinan besar siswa akan terpengaruh untuk bermalas-malasan juga (Dwi Oktaviani & Perianto, 2022). Pentingnya memahami dinamika pengaruh teman sebaya terhadap minat belajar siswa menjadi fokus utama dalam pembahasan ini. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi minat belajar anak dan memberikan strategi yang tepat bagi orang tua, guru, dan pendidik dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif. Makalah ini akan memaparkan pembahasan mengenai pengaruh teman sebaya terhadap minat belajar siswa. kalian tau ga sih teman sebaya itu apa? teman sebaya adalah sekelompok anak-anak atau remaja dengan usia atau tingkat kedewasaan setara yang memiliki kebutuhan, minat, dan tujuan yang sama (Falah & Sa'adah, 2022). Blazevic (2016) mendefinisikan teman sebaya sebagai kelompok sosial yang terdiri dari orang-orang dengan usia, pendidikan atau status sosial yang serupa (Kurniawan & Sudrajat, 2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi teman sebaya seperti, persamaan usia, situasi, keakraban, ukuran kelompok, dan perkembangan kognisi (Putri & Ariani, 2022). Menurut Santrock (2002), pertemanan merupakan hubungan antar individu yang ditandai dengan keakraban, saling percaya, menerima satu sama lain, mau berbagi perasaan, pemikiran dan pengalaman, serta terkadang melakukan aktivitas bersama (Fadilah et al., 2023). Teman sebaya berperan untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa lain, menjadi model atau contoh berperilaku bagi siswa lain, menjadi agen sosialisasi, dan mengajarkan keterampilan sosial kepada siswa yang lain (Kurniawan & Sudrajat, 2018). disini pasti tidak asing kan dengan kata 'minat belajar' minat merupakan rasa suka atau ketertarikan seseorang terhadap suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan tanpa ada unsur keterpaksaan (Taufan, 2019). Menurut Matondang, minat belajar merupakan kecenderungan seseorang untuk ikut dalam mempelajari materi yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam mempelajari materi pembelajaran secara sungguh-sungguh (Wahyuni et al., 2024). Menurut Syah (2013), ada dua faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu faktor intrinsik yang berasal dari dalam diri siswa, seperti keinginan, rasa ingin tahu, motivasi, dan kebutuhan. Sementara faktor yang berasal dari luar diri yaitu faktor eksternal seperti anggota keluarga, guru, teman sebaya, atau masyarakat (Falah & Sa'adah, 2022). Menurut Slameto, terdapat indikator minat belajar yang dapat dicapai siswa yang terdiri dari perasaan senang, keinginan siswa untuk belajar, pemusatan perhatian siswa dalam pembelajaran, dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran (Wahyuni et al., 2024). Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan hal itu dengan rasa senang. Siswa yang memiliki minat tinggi terhadap mata pelajaran tertentu akan lebih mudah dalam menerima materi dan dalam mempelajarinya (Siswanto & Rosa, 2022). Berdasarkan penjelasan dari beberapa pendapat ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat belajar merupakan kecenderungan seseorang untuk terlibat aktif dalam pembelajaran tanpa paksaan, dipengaruhi oleh faktor intrinsik (keinginan, motivasi) dan ekstrinsik (keluarga, guru, teman). Indikator minat belajar meliputi perasaan senang, keinginan untuk belajar, perhatian terhadap materi, dan partisipasi aktif. Siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih mudah dalam memahami materi dan lebih termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh. nah apa sih pengaruhnya? Teman sebaya dapat membuat belajar menjadi lebih asyik dan mendorong semangat belajar karena teman sebaya dapat dijadikan rekan dalam bertukar pikiran, ide dan gagasan dalam menyelesaikan tugas (Setiawan et al., 2024). Teman sebaya sangat mempengaruhi minat belajar siswa, hal ini dapat menimbulkan dampak positif dan negatif terutama dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya seperti; ketika temannya mengobrol saat proses belajar mengajar berlangsung, siswa lainnya juga ikut dalam pembicaraan. Ada juga siswa yang duduk berkelompok sehingga menyebabkan suasana kelas tidak kondusif dan proses pembelajaran menjadi terganggu (Putri & Ariani, 2022). Ketika siswa bergaul dengan kelompok teman sebaya yang memiliki minat belajar tinggi, maka siswa tersebut akan terpengaruh oleh kelompok teman sebayanya sehingga saling memberikan dukungan positif. Sebaliknya, jika siswa bergaul dengan kelompok teman sebaya yang memiliki minat belajar rendah atau bermalas-malasan maka kemungkinan besar siswa tersebut akan terpengaruh untuk bermalas-malasan juga (Dwi Oktaviani & Perianto, 2022). Berdasarkan beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Teman sebaya dapat mempengaruhi minat belajar siswa baik secara positif maupun negatif. Kelompok teman sebaya yang memiliki minat belajar tinggi dapat mendorong semangat dan dukungan positif, sementara kelompok yang kurang peduli terhadap belajar dapat menyebabkan siswa terpengaruh untuk malas. Interaksi yang tidak terkontrol, seperti mengobrol saat pembelajaran atau duduk berkelompok, dapat mengganggu proses pembelajaran. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun