Mohon tunggu...
Aflaha Nuril Furqan
Aflaha Nuril Furqan Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillah

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Integritas Nasional

27 Juni 2020   22:19 Diperbarui: 11 Juni 2021   10:40 5361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Integritas Nasional. | Kompas

Dalam KBBI, integrasi berarti pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh dan nasional berarti bangsa. Dari pengertian tadi, maka integritas nasional dapat diartikan sebagai usaha dan proses menyatukan perbedaan yang ada pada suatu bangsa atau negara sehingga tercipta satu kesatuan yang serasi dan selaras. 

Baca juga: Peran Guru Paud terhadap Integritas Nasional

Berikut contoh integritas nasional, pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976; sikap toleransi antarumat beragama; saling membantu sesama anggota keluarga; saling menghargai pendapat sesame; rajin beribadah yang ditanamkan sejak kecil dalam keluarga; patuh pada orang tua; seragam yang menunjukkan persamaan semua anak yang bersekolah tidak membedakan ras, suku, ekonomi, agama, kedudukan orang tua, dan perbedaan yang lainnya, begitu pula seragam yang dikenakan guru, kepala sekolah, dan karyawan sekolah yang bekerja di sana; piket berlaku bagi semua; semua anggota sekolah wajib menaati peraturan yang ada; menaati guru; upacara bendera; gotong royong; dan masih banyak lainnya.

Baca juga: Apa Itu Integritas Nasional?

Faktor yang mendorong integritas nasional; antara lain faktor sejarah, keinginan bersatu, cinta tanah air, rela berkorban, dan konsensus atau kesepakatan nasional. sejarah yang telah dialami bersama seperti sama-sama merasakan penjajahan menyebabkan masyarakat bersatu.

Selain ada faktor pendorong integritas nasional, ada pula faktor penghambat integritas nasional; sebagai berikut masyarakat heterogen (masyarakat yang berbeda) mempunyai kebiasaan yang berbeda dan tidak mudah menyatu; wilayah luas memisahkan suku bangsa yang satu dengan suku yang lain dan membuat keragaman lebih banyak lagi, membuat penyatuan juga menjadi lebih sulit karena membutuhkan waktu dan tenaga serta dana yang tentunya lebih banyak; ancaman dari dalam dan luar negeri. 

Baca juga: Integritas Nasional: Paguyuban vs Patembayan

Misalnya berupa pemberontakan kelompok masyarakat, ancaman invasi, penguasaan ekonomi, ideologi, dan budaya; ketidakmerataan pembangunan, isu ketidakadilan akan mudah mencuat dan menyulitkan integrasi nasional; etnosentrisme, perasaan bahwa suatu suku bangsa dan ras tertentu lebih baik dibandingkan yang lain.

Integrasi nasional dapat ditanamkan sejak dini mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat, hingga dalam berbangsa dan bernegara. Dengan penanaman sejak dini, maka rasa persatuan akan mengakar dalam setiap diri manusia Indonesia. Akar persatuan yang kuat, membuat integrasi nasional tidak digoyahkan berbagai rintangan dan faktor penghambatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun