Pelatihan Pengembangan Kaldu Jamur Berbasis Jamur Tiram : Inovasi Pangan Berkelanjutan Sebagai Solusi Sehat Dan Ramah Lingkungan Bersama Ibu-Ibu PKK di Desa Kalikatir, Gondang, Mojokerto
Mojokerto, 17 Januari 2025 – Dalam rangka melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Kelompok KKN R5 dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berkomitmen untuk berkontribusi langsung dalam memberdayakan masyarakat Desa Kalikatir. Salah satu program kerja yang dilaksanakan adalah pelatihan inovasi bertema "Pengembangan Kaldu Jamur Berbasis Jamur Tiram : Inovasi Pangan Berkelanjutan Sebagai Solusi Sehat Dan Ramah Lingkungan ".
Kegiatan ini merupakan inisiatif dari salah satu kelompok kecil dari Kelompok KKN R5 yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan praktis kepada ibu-ibu PKK Desa Kalikatir, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Dengan mengusung tema pemberdayaan potensi lokal, program ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan masyarakat sekaligus membuka peluang usaha baru.
Desa Kalikatir dikenal memiliki potensi besar dalam budidaya jamur tiram. Salah satu pembudidaya aktif di desa tersebut, yaitu Ibu Ira, telah membudidayakan jamur tiram secara konsisten dan mendistribusikannya ke berbagai wilayah. Namun, potensi ini belum dimanfaatkan secara maksimal, karena sebagian besar jamur hanya dijual dalam bentuk segar. Melalui kegiatan pelatihan ini, mahasiswa KKN bertujuan untuk memberikan wawasan baru kepada masyarakat tentang pengolahan jamur menjadi produk inovatif yang memiliki nilai tambah, yaitu kaldu jamur bubuk.
Salah satu tujuan utama pelatihan ini adalah memberikan pemahaman mendalam tentang potensi jamur tiram yang tidak hanya sebatas bahan pangan segar dan menjadi limbah, tetapi juga sebagai bahan dasar produk inovatif. Dengan materi yang disampaikan, ibu-ibu PKK diharapkan dapat memahami proses pengolahan jamur tiram menjadi kaldu bubuk, mulai dari pemilihan bahan hingga teknik pengemasan.
Selain itu, pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan keterampilan baru yang relevan dengan kebutuhan pasar. Dengan mempelajari teknik pembuatan kaldu jamur yang praktis, para peserta diharapkan dapat menjadikannya sebagai peluang usaha. Lebih dari itu, pelatihan ini juga ingin mendorong partisipasi aktif ibu-ibu PKK dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga melalui inovasi lokal yang ramah lingkungan.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari ketua kelompok kecil KKN R5, kemudian anggota yang lain menyampaikan pentingnya memanfaatkan potensi lokal desa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, ibu-ibu PKK yang hadir juga diberikan materi tentang manfaat jamur dan nutrisinya. Kemudian disampaikan penjelasan tahap demi tahap pembuatan kaldu, termasuk pengeringan, pencampuran bahan alami, hingga pengemasan produk jadi. Beberapa ibu PKK diajak untuk mencoba setiap langkah, mulai dari memotong bahan, mencampur bumbu, hingga menghasilkan kaldu bubuk siap pakai.
Setelah demonstrasi, ibu-ibu PKK diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya. Beberapa pertanyaan menarik muncul, seperti:
- "Apakah jika ditambahkan bahan lain sebagai pelengkap, seperti daun bawang itu diperbolehkan? karena daun bawang memiliki rasa yang khas."
- "Apabila produk ini bisa dipasarkan, dalam satu botol dapat di jual dengan harga berapa?"
