Berkaitan dengan materi pengambilan keputusan, proses coaching yang dilakukan oleh Pendamping atau fasilitator, benar-benar efektif dalam memberdayakan coachee meningkatkan keterampilan untuk dapat diterapkan dalam setiap pengambilan keputusan. Mengingat proses yang panjang dan telah melalui berbagai pertimbangan dan pengujian, maka keputusan yang telah diambil akan berjalan dengan efektif dan tidak lagi menyisakan tanya yang tentu menjadi penanda, bahwa keputusan itu masih belum final. Apabila masih menyisakan ruang tanya berkaitan dengan keputusan yang telah diambil, maka sesi coaching akan dapat membantu coachee menemukan solusi yang terbaik untuk nantinya dijadikan dasar pengambilan keputusan.
- Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yang terdiri dari kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan hubungan dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab sangat berpengaruh bagi setiap orang untuk pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika. Apalagi didalam KSE juga sudah membahas pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. Oleh karenanya eseorang akan dapat mengambil keputusan yang bertanggungjawab berbekal kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial untuk bisa berelasi dengan baik.
- Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Seorang pendidik, tentu akan mengalami hal-hal yang bersifat dilema etika terutama saat diharuskan mengambil keputusan yang sulit atau berat untuk diputuskan, mengingat ia dihadapkan pada kejadian yang benar melawan benar. Dengan bekal nilai-nilai yang tertanam didalam dirinya, maka ia akan berproses sedemikian rupa untuk bisa memutuskan suatu permasalahan dengan baik. Setiap individu adalah unik dan ia akan mampu menemukan solusi pemecahan yang terbaik bagi diri dan lingkungannya.
- Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?
- Pengambilan keputusan yang tepat pastilah didasari nilai dan karakter Individu yang bersifat obyektif, dan tentunya harus bisa melepaskan diri dari belenggu subyektifitas. Sebab subyektifitas akan dapat mengabaikan beberapa nilai atau prinsip orang lain, maka dapat dipastikan, keputusan yang diambil tidak akan membangun suasana yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Hanya dengan bekal obyektifitas, berdiri diatas semua kepentingan yang akan dapat mewujudkan keamanan dan kenyamanan stiap orang.
Â
- Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Tantangan yang dihadapi di lingkungan terhadap pengambilan keputusan adalah:
- Rendahnya kepedulian dari lingkungan untuk bisa berkontribusi secara positif
- Minimnya data dan informasi yang dapat berakibat keputusan sulit untuk diambil dan tentu tidak akan representatif
- Melibatkan banyak pihak, sulit untuk disatukan
- Melibatkan berbagai kepentingan yang berbeda-beda, sulitnya mengakomodasi setiap kepentingan
Â
- Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Dengan berlandaskan pada filosofi Ki Hadjar Dewantara yang pendidikan yang berpihak pada murid dan pendidikan yang memerdekan. Maka sudah sewajarnya apabila sebagai pendidik akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa memberikan lingkungan belajar yang mampu menjawab kebutuhan belajar murid. Dengan demikian guru akan mampu menuntun tumbuhkembangnya minat, bakat, dan potensi dari setiap murid dengan baik.
- Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Tugas seorang pemimpin pembelajaran semakin lama semakin berat. Tantangan-demi tantangan harus selalu dijawab dengan baik. Keputusan yang diambil akan dapat mempengaruhi masa depan murid-muridnya kelak dikemudian hari. Oleh karenanya, sebagai seorang pendidik, harus dapat mengembangkan diri melalui dua langkah seperti dibawah ini:
- Inspirasi dan Teladan. Menghadirkan keduanya bagi murid tentu akan banyak tidak mudah bagi seorang guru. Ia akan dihadapkan pada berbagai pilihan dan pengorbanan yang tidak sedikit, baik itu waktu, tenaga, maupun biaya yang besar. Namun dengan menghadirkan diri yang penuh dengan inspirasi dan teladan bagi murid, maka proses pembelajaran akan semakin memudahkan dan mencerahkan.
- Mengajarkan proses berpikir, agar dapat membantu murid dalam setiap pengambilan keputusan yang bertanggungjawab.
Â
- Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Sebagai seorang pendidik, tentu dalam setiap proses pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang sarat dengan nilai-nilai kebajikan yang berlaku secara universal. Disamping itu agar dapat bertumbuh dan berkembang, maka sudah selayaknya apabila prakarsa perubahan serta budaya positif menjadi gerakan dan keyakinan bersama. Tidak lupa dengan bekal pembelajaran yang mampu menjawab kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran yang berdiferensiasi serta kompetensi sosial dan emosional, maka murid akan dapat mengambil keputusan yang bertanggungjawab bagi masa depan yang cerah dan gemilang.
Â
- Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?