Mohon tunggu...
Afinda Nadhifah
Afinda Nadhifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Kudus

Menyukai pembahasan ekonomi dan karir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Dalam Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

6 Desember 2024   06:06 Diperbarui: 6 Desember 2024   10:38 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keberhasilan pembangunan suatu negara seringkali diukur dari kesejahteraan rakyatnya, terutama pengurangan kemiskinan dan pemerataan ekonomi. Dalam konteks negara berkembang seperti Indonesia, angka kemiskinan yang tinggi menjadi tantangan utama. Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah melalui pemberdayaan ekonomi rakyat dengan melibatkan lembaga keuangan mikro syariah, seperti Baitul Maal wa Tamwil (BMT).

BMT hadir untuk menjembatani kesenjangan ekonomi, khususnya bagi masyarakat lapisan bawah yang sulit mengakses layanan perbankan. Selain itu, BMT juga diharapkan mampu mendukung program pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui layanan berbasis syariah.

Konsep dan Tujuan BMT

BMT adalah lembaga keuangan mikro syariah yang menjalankan dua fungsi utama, yaitu:

1. Baitul Maal

Berfokus pada pengelolaan dana sosial seperti zakat, infaq, dan sedekah untuk didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan.

2. Baitul Tamwil

Berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat untuk kegiatan produktif dengan prinsip bagi hasil. Tujuan utama BMT adalah meningkatkan kualitas usaha ekonomi anggota dan masyarakat. Melalui berbagai layanan keuangan, BMT berusaha mendorong kemandirian ekonomi masyarakat miskin dan menengah ke bawah, sehingga mereka mampu meningkatkan taraf hhidupnya.

Sejarah dan Perkembangan BMT

BMT mulai berkembang pada tahun 1984, diawali dengan inisiatif mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) di Masjid Salman. Gerakan ini mendapatkan dukungan luas, terutama dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada tahun 1992. Peran BMT semakin signifikan sejak krisis ekonomi 1997, di mana BMT menjadi solusi alternatif bagi masyarakat kecil yang terkena dampak. Hingga kini, perkembangan BMT menunjukkan hasil yang menggembirakan. Menurut data, pada tahun 2015 aset nasional BMT mencapai Rp 4,7 triliun dengan pembiayaan sekitar Rp 3,6 triliun. Beberapa BMT besar bahkan berhasil mengelola aset hingga triliunan rupiah, seperti BMT UHT Sidogiri di Pasuruan, Jawa Timur.

Peran BMT Dalam Pemberdayaan Ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun