Mohon tunggu...
Afina Winas Atsmara
Afina Winas Atsmara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Midwifery student at Universitas Airlangga

Saya adalah seorang mahasiswi program studi Kebidanan fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Polemik Sistem Zonasi Hingga Kini

20 Agustus 2023   22:20 Diperbarui: 21 Agustus 2023   02:06 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar atau membaca kata sistem zonasi? Sistem zonasi merupakan sistem yang mengatur proses penerimaan siswa baru berdasarkan wilayah tempat tinggal. Sistem zonasi memiliki tujuan untuk meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas tanpa diskriminasi. Sistem zonasi sendiri telah diperkenalkan ke publik sejak tahun 2016 dan telah dioptimalkan pada tahun 2017.
Sistem zonasi memiliki banyak pro dan kontra dari awal muncul hingga sekarang. Dari banyak sisi, sistem zonasi ini kurang cocok diterapkan, karena dari segi distribusi atau penyebaran gedung sekolah yang tidak merata, mulai dari fasilitas, guru, hingga ekonomi (salah satunya karena dampak COVID-19), dan banyak faktor lainnya. Sistem zonasi ini juga memiliki tingkat penerimaan siswa yang lebih tinggi daripada sistem nilai atau sistem lain yang diterapkan. Sistem zonasi dipandang berpotensi membatasi kesempatan bagi para siswa tersebut yang memiliki kapasitas akademik tinggi untuk menghadiri sekolah umum yang diinginkan karena jarak atau zonasi.  

Ada beberapa kasus yang terjadi siswa yang tidak mendapat sekolah karena diberlakukannya sistem zonasi. Beberapa siswa berkeinginan bersekolah jauh atau sekolah favorit yang jaraknya dari rumah atau domisilinya di luar daerah adalah untuk meningkatkan koneksi dan pengalaman. Apalagi untuk sekarang spertimbangan masuk perguruan negeri lewat jalur undangan mempertimbangkan akreditasi sekolah dan alumni. Penyebaran sarana dan prasarana sekolah negeri yang tidak merata antar daerah mengakibatkan para siswa masih ingin bersekolah di SMA yang memiliki sarana dan prasarana memadai sejak awal. Sarana dan prasarana sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar, jadi wajar apabila siswa maupun para orang tua memperhatikan faktor ini. Sistem zonasi dianggap memberikan efek negatif yaitu menurunkan semangat belajar maupun bersaing bagi siswa berprestasi karena ujian masuk sekolah tidak lagi menggunakan nilai, tetapi menggunakan jarak terdekat ke sekolah. Banyak juga siswa yang menyepelekan nilai mereka karena domisili yang dekat dengan sekolah favorit dan tidak perlu bersusah payah untuk diterima di sekolah tersebut. Adanya persaingan yang tidak fair atau tidak adil yaitu SKTM dan perpindahan KK dadakan. Presentase penerimaan sistem zonasi yang tinggi mengakibatkan para siswa maupun orang tua menghalalkan segala cara seperti memindah domisili ke daerah yang dekat dengan daerah sekolah impian dan menitipkan anaknya kepada para pejabat/guru (jalur orang dalam).

Tidak hanya bagi siswa dan orang tua, kebijakan sistem zonasi juga berdampak pada sekolah terkhususnya para guru. Dengan metode zonasi ini, guru akan kebingungan dalam mengajar di bidang akademik dan non-akademik, setelah menerapkan kebijakan baru, guru harus lebih berupaya untuk mengakomodasi siswa dengan kemampuan berbeda, sehingga guru harus memiliki kiat dan strategi mengajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik yang berbeda. Terjadinya perkumpulan siswa yang memiliki kapasitas dan kemampuan yang berbeda-beda ada yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi ada pula yang memiliki kemampuan akademik rendah. Para siswa bertemu di satu sekolah bisa juga menjadi satu kelas. Perbedaan ini yang menghadirkan tantangan bagi guru untuk menemukan strategi mengajar yang tepat sehingga bisa mengatasi permasalahan tersebut. Dampak sistem zonasi juga berpengaruh pada mutu sekolah sebagai contoh sekolah yang sebelumnya mendapatkan predikat sekolah favorit kini setelah ada zonasi label sekolah favorit tidak lagi berlaku bagi sekolah tersebut.
Pada saat ini masih perlu pengkajian ulang dan peningkatan sistem zonasi sendiri demi terciptanya pemerataan akses pendidikan yang berkualitas di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Widyastuti, Riski Tri. 2020. Dampak Pemberlakuan Sistem Zonasi Terhadap Mutu Sekolah Dan Peserta Didik. Edusaintek: Jurnal Pendidikan Sains dan Teknologi, Volume 7. https://journalstkippgrisitubondo.ac.id
Suryanti, P., Musadad, A.A., & Isawati. 2020. Efektivitas Pelaksanaan Sistem Zonasi Dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (Ppdb) Serta Pengaruhnya Terhadap Upaya Manajemen Mutu Pendidikan Berdasarkan Asas Keadilan Di Sma Negeri Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2016-2018. Jurnal Candi, Volume 20. https://jurnal.uns.ac.id/candi/article/download/41335/27058

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun