Mohon tunggu...
Afina NovitaZanati
Afina NovitaZanati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Siswi

We rise by lifting others

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tragis Hanyutnya Siswa SMPN 1 Turi

24 Februari 2020   19:36 Diperbarui: 24 Februari 2020   19:46 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pramuka merupakan sebuah organisasi yang berkonsep alam dan kemanusiaan yang di bentuk oleh bapak pramuka baden powel. Yang sudah mulai menjadi ekstrakulikuler wajib bagi siswa mulai dari tingkat sd, smp, sampai sma semenjak diberlakukannya kurtilas atau kurikukulum 2013.

Akhir akhir ini. Dunia pendidikan indonesia tengah di rundung duka yang amat nestapa. Dimana akhir pekan kemarin warga sekitaran sungai sempor di hebohkan dengan kejadian hanyutnya ratusan siswa smpn 1  turi yang tengah melakukan kegiatan pramuka.

Kejadian ini diduga akibat mereka yang sedang menyebragi sungai turi dengan situasi hujan tidak mengetahui adanya air bah yang datang dari hulu sungai.

Seorang saksi yang sedang berada di lokasi kejadian. Menyatakan

"Saat saya sedang memancing, saya mendengar suara jeritan anak anak yang meminta tolong. Ingin nya sih saya selamatkan semua. Tapi apa daya. Hanya beberapa anak saja yang bisa saya selamatkan" ucapnya dalan suatu wawancara.

Akhirnya mereka melaporkan kejadian itu ke polsek terdekat. Untuk dilakukannya efakuasi pada korban luka maupun meninggal dunia. Dan polisi menyatakan pembina lah yang jadi tersangka. Karena dinyatakan saat mereka tengah berjalan beriringan warga sudah menghimbau bahwa air di sungai tengah deras. Namun ucap pembina pramuka "mati ya mati. Mati itu ditangan tuhan".

Dengan demikian, kegiatan yang dirasa membahayakan diri. Baiknya dihindari. Jadikan ini sebagai pelajaran. Dan istirahat yang tenang para pejuang pendidikan.

Reza Eka A

XII MIPA 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun