Mohon tunggu...
Afina Kamila
Afina Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta

merajut

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan dan Pertumbuhan Psikomotorik Anak Menurut Teori Jean Piaget dan Vygotsky

6 November 2024   22:39 Diperbarui: 6 November 2024   22:44 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertumbuhan (growth) mengacu pada perubahan fisik yang bersifat kuantitatif, seperti peningkatan ukuran tubuh, tinggi, dan berat. Contohnya seperti anak saat berusias 2 tahun memiliki tinggi 80 cm, dan pada umur 5 tahun tinggi anak tersebut nambah jadi 100 cm, nah ini yang dinamakan pertumbuhan yang menunjukan peningkatan fisik. Perkembangan (development) adalah perubahan yang lebih kompleks, melibatkan aspek kognitif, emosional, motorik, dan sosial. Perkembangan bersifat kualitatif artinya tidak selalu bisa diukur secara langsung, namun dapat diamati dalam bentuk kemampuan atau keterampilan baru. Contohnya seperti seorang anak di usia 2 tahun mungkin baru mulai belajar berbicara dengan beberapa kata, tetapi pada usia 5 tahun anak ini sudah bisa mengucapkan kaliamat yang lengkap dan bisa berinteraksi dengan anak-anak lainnya.

Teori Jean Piaget mengemukakan bahwa perkembangan kognitif anak-anak tidak hanya tentang memperoleh pengetahuan, tetapi juga tentang mengembangkan atau membangun mentalnya. Ia berpendapat bahwa anak-anak dilahirkan dengan beberapa skemata sensorimotor yang memberikan kerangka bagi interaksi awal anak dengan lingkungannya. Teori Piaget sangat relavan dalam proses pembelajaran karena memberikan gambaran yang komprehensif tetang bagaimana anak-anak mengembangkan kemampuan berpikir mereka. Dengan menggunakan teori ini guru dapat memberikan perlakuan yang tepat bagi anak-anak, seperti memilih cara penyampaian materi yang sesuai dengan tahap perkembangan kemampuan berpikir ynag dimiliki oleh anak-anak. Tahap perkembangan intelektual menurut piaget perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan berfikir secara logis dari masa bayi hingga dewasa, menurut piaget perkembangan yang berlangsung melalui 4 tahap, yaitu : 

  • Sensor motorik (0 - 2 tahun)                                        

80% tahap pengembangan otak ada di tahap ini, di mana mereka mulai menjelajahi dunia di sekitar mereka melalui pengalaman sensorik dan motorik, seperti meraba, menggigit, dan bergerak, yang sangat penting dalam membangun fondasi untuk keterampilan kognitif dan fisik di masa depan.

  • Praoperasional (2 - 7 tahun) anak mulai menunjukkan kemampuan untuk menggunakan kata-kata baru dalam komunikasi mereka, yang tidak hanya mencerminkan perkembangan kosakata yang pesat, tetapi juga menandakan bahwa mereka mulai memahami dan mengungkapkan ide-ide serta perasaan mereka dengan lebih baik, sehingga memungkinkan mereka untuk berinteraksi lebih efektif dengan lingkungan sosial dan belajar dari pengalaman di sekitar mereka.
  • Operasional kongkrit ( 7 - 11 tahun)

yang berarti mereka dapat melihat situasi dari sudut pandang teman sebaya atau orang dewasa, serta mulai menyadari bahwa orang lain mungkin memiliki perasaan, pikiran, dan pengalaman yang berbeda dari mereka sendiri; hal ini tidak hanya membantu mereka dalam berinteraksi sosial dengan lebih empati, tetapi juga mendukung perkembangan keterampilan komunikasi dan kolaborasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

  • Operasional formal (11 - dewasa) 

periode di mana anak-anak menjadi lebih mandiri dalam berpikir dan belajar, mampu mengeksplorasi ide-ide kompleks, serta mempersiapkan diri untuk tantangan intelektual di masa depan.

Teori Vygotsky juga dikenal sebagai teori perkembangan sosiokultural. Teori ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan lingkungan budaya dalam perkembangan kognitif individu. Vygotsky percaya bahwa perkembangan kognitif seseorang tidak dapat didapatkan dipisahkan dari sumber-sumber sosial di lura dirinya. Interaksi sosial dan budaya memaikan peran penting dalam pembentukan pengetahuan dan keterampilan mental. Proses perkembangan mental anak seperti ingatan, perhatian, dan penalaran tidak hanya didapatkan oleh anak itu sendiri tetapi juga melibatkan pengaruh dari lingkungan sosial dan budayanya.

Perbedaan teori dari kedua ahli ini salah satunya adalah kalau teori vygotsky menciptakan peluang bagi anak-anak untuk belajar dengan bentuan guru dan mentor mereka, sedangkan menurut piaget mendukung anak-anak untuk mengalami semuanya sendiri.

Perkembangan psikomotorik adalah perkembangan yang mengontrol gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkondinasi antara saraf dan otak, psikomotorik berkaitan dengan tindakan dan keterampilan seperti lari, melompat, menulis dan lain sebagainya. Jenis keterampilan motorik anak dibagi menjadi 2, yaitu : 

  1. keterampilan motorik halus

contohnya : menulis, menggambar, menggunting, bermain lego

  1. keterampilan motorik kasar

contohnya : berlari, melompat, bersepeda, berenang

Implementasi perkembangan fisik dan psikomotirk anak melibatkan strategi yang holistik, termasuk aktivitas beragam, penggunaan media pembelajaran, observasi dan evaluasi, serta program stimulasi motorik yang terencana. Selain itu, pembelajaran konstruktivistik dan interaksi sosial juga sangat penting untuk meningkatkan perkembangan psikomotorik anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun