7
Ramadhan memang bulan yang ditunggu oleh umat Islam. Seluruh muslim akan berpuasa seharian danbaru makan di waktu buka serta sahur saja. Secara logika bila jatah makan berkurang, akan terjadi penghematan anggaran. Bahkan kemungkinan besar akan ada banyak anggaran makanan yang bisa disimpan. Kenyatannya tidak. Keuangan justru bengkak alih-alih finansial sehat dan tak boncos selama Ramadhan.
Lalu apa penyebabnya? Berikut ini tiga hal yang bisa bikin finansial sehat dan tak boncos selama Ramadhan:
1. Lapar mata saat membeli takjilÂ
Sulit rasanya menahan godaan untuk  tidak membeli banyak takjil setelah berpuasa seharian. Kolak, risoles, lemper, sop buah, martabak, es beragam rasa, dan lain-lainnya sulit untuk dilewatkan. Tak heran dalam sekejap Rp20.000,00 melayang. Dalam sebulan berarti 600 ribu dihabiskan untuk takjil, belum untuk makan dan anggaran lainnya. Bila gaji hanya 3 juta, 20% persennya habis untuk takjil saja.Â
2. Terlalu banyak acara buka bersama
Buka bersama dengan kawan lama tentu menyenangkan. Namun jika terlalu banyak, impian finansial sehat dan tidak boncos selama Ramadhan sulit diwujudkan. Bagaimana tidak jika setiap kali ikut bukber keluar uang minimal Rp50.000, untuk makanan dan minuman? Anggaplah  dalam satu bulan ada 10 kali undangan, berarti sudah Rp500.0000,00 yang dihabiskan. Itu pun belum termasuklah ongkos transportasi untuk datang ke lokasi acara. Nah, akhirnya dompet yang jadi korban. Boncos selama Ramadhan!
3. Tergiur diskon dan promo RamadanÂ
Mudah tergiur oleh diskon dan promo Ramadan juga menjadi biang pembengkakan anggaran keuangan selama Ramadhan. Tanpa sadar membeli barang-barang yang sesungguhnya tak dibutuhkan begitu mata terpaku pada diskon dan promo gila-gilaan. Alhasil dompet kosong padahal bulan Ramadhan belum sampai pertengahan.
Agar keuangan tidak bengkak, berikut ini 7 tips jitu agar finansial sehat dan tak boncos selama ramadan:
1. Merencanakan  anggaran keuangan Ramadhan