Mohon tunggu...
Afika AR
Afika AR Mohon Tunggu... Guru -

Ingin menjadi orang yang bermanfaat. Senang menjadi guru. Dan yang selalu kangen Bandung. http://smallycycle.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dan Kau Hadir...

30 September 2015   14:51 Diperbarui: 30 September 2015   15:26 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sudah berapa banyak orang yang sudah kita temui di hidup ini? Puluhan? Ratusan? Atau lebih? Ya siapa tahu.

Di antara orang-orang itu, ada yang hanya menyetorkan wajah kepada kita lalu kita tidak pernah bertemu dengannya lagi, ada yang kenangannya membekas di hati padahal orang itu sudah tidak pernah mengabari lagi, ada juga yang sampai hari ini selalu membersamai kita, menyemai bibit kerinduan di hati, dan banyak lagi cerita-cerita yang lain. Hingga pada tahap tertentu, mungkin di antara kita sempat mengukir harapan ingin hidup dengan 'dia' atau 'dia'. Ya, tidak sadar kita membangun istana khayalan yang entah sesuai dengan takdir-Nya atau tidak.

Boleh tidak? Atau tidak boleh?

Sebenarnya, lebih baik tidak melakukannya. Saya pernah mendengar bahwa kata 'seandainya' merupakan bukti bahwa manusia tidak bersyukur dengan kenyataan yang sudah diberikan. Tentu saja. Setelah Tuhan memberikan kita udara gratis untuk bernapas, memberikan kita hidup, rasanya kita tidak pantas berkata 'seandainya'.

Mengenai pertemuan dengan orang-orang,...

 Kita mungkin pernah merasakan bertemu dengan orang yang sangat mengesalkan; orang yang begitu pendiam; orang yang sangat santai dalam tugasnya; orang yang aktif dalam kegiatan sosial; orang yang hobinya berkomentar dan menyindir; banyak lagi lainnya. Dan saat itu, hargailah pertemuan tersebut. Ambil sisi positif dari mereka dan sebaliknya, tidak perlu meniru sisi negatifnya.

Lalu, pernah tidak kita bertemu dengan orang yang begitu nyaman? Contohnya saja, di saat kita berada pada kondisi panik, dan tanpa pikir panjang kita meneleponnya untuk meminta bantuan. Jika ditanya, kenapa kita meneleponnya? Kenapa bukan yang lain, padahal yang lain mungkin bisa membantu kita lebih. Ya. Entahlah. Kadang kenyamanan itu datang tanpa alasan, kan?Bersyukur saja jika bertemu dengan orang-orang yang bisa membuat kita nyaman.

Dan kau hadir

Mengubah segalanya

Menjadi lebih indah

…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun