Mohon tunggu...
A. S. Lubis
A. S. Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Tulisan dari keresahan dan pengalaman

Ahmad Syafi'i Lubis Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gender Bukan Sekadar Seks

5 Februari 2020   17:22 Diperbarui: 5 Februari 2020   17:55 4220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi seorang laki-laki ataupun menjadi seorang perempuan adalah suatu takdir yang sudah ditentukan sejak seseorang masih berada di dalam kandungan. Setidaknya hal tersebut sudah dapat dipastikan saat melihat seorang bayi dilahirkan dengan jenis kelamin yang melekat pada tubuhnya. Tapi apakah kemudian bayi tersebut akan tumbuh dewasa menjadi seorang laki-laki ataupun menjadi seorang perempuan seperti pada umumnya?

Sebelum seseorang tumbuh menjadi dewasa tentu akan melalui beberapa fase terlebih dahulu seperti halnya anak-anak dan remaja, dan dalam perjalanan menuju dewasa tersebut tentu akan dijumpai berbagai hal yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang saat dewasa. Pernah kah anda memiliki seorang teman atau kerabat yang dahulu dikenal sebagai seorang anak laki-laki, kemudian saat beranjak dewasa mulai terlihat perubahaan signifikan menjadi pribadi yang feminim dan cenderung memiliki kebiasaan yang pada umumnya dilakukan oleh seorang perempuan atau juga sebaliknya?

Masyarakat di Indonesia sendiri pada umumnya sudah familiar dengan istilah transgender. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) transgender adalah orang yang memiliki identitas gender atau ekspresi gender yang berbeda engan seksnya yang ditunjuk saat lahir, atau juga terkadang disebut sebagai transsseksual jika ia menghendaki bantuan medis untuk transisi dari satu seks ke seks lainnya. Dena Rahman adalah salah satu publik figur di Indonesia yang telah menyatakan pada 2013 lalu bahwa dirinya merupakan seorang transgender.

Akan tetapi bagi beberapa orang gender bukan hanya sekedar perpedaan seks. Ian Hugen seorang Konten Kreator dan Seniman menjelaskan bahwa gender adalah suatu konsep yang diciptakan oleh masyarakat, dan ketika masyarakat menciptakan konsep itu berarti itu hanyalah sebuah konsep. Ian sendiri lebih memilih keluar dari konsep tersebut karena menurutnya menjadi manusia itu tidak hanya sekedar seks laki-laki atau seks perempuan. Bagi Ian konsep menjadi seorang laki-laki atau perempuan adalah masalah role, dan ketika dia menjalankannya kedua role tersebut berarti dia dapat menjadi keduanya. Ian menyebut dirinya seorang genderqueer. Menurut KBBI genderqueer adalah seseorang yang mungkin tidak memiliki identitas gender, atau malah menganggap dirinya memiliki dua gender, atau kombinasi dari gender-gender lainnya.

Dalam kehidupan di masyarakat, genderqueer ini adalah seseorang laki-laki yang berdandan seperti perempuan atau juga sebaliknya tanpa mengingkari kodratnya saat dia pertama dilahirkan dengan seks yang dimilikinya. Istilah ini sendiri masih sangat sedikit diketahui oleh masyarakat pada umumnya.

Menurut Psikolog seorang genderqueer adalah hal manusiawi karena itu adalah cara mereka mengekspresikan diri dan mereka memiliki hak tersebut sebagai manusia. Beda halnya apabila seseorang telah menjadi transgender dengan mengkehendaki bantuan medis untuk merubah seksnya menjadi seks lainnya. Hal tersebut tidak lagi bisa dibenarkan, karena keinginan tersebut adalah sebuah penyakit di dalam benak yang membuat seseorang berkeinginan untuk merubah kodratnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun