Enkapsulasi merupakan teknologi yang telah umum digunakan diberbagai industri seperti industri makanan. Enkapsulasi adalah suatu proses pelapisan suatu bahan menggunakan bahan lainnya. Bahan yang dienkapsulasi biasanya disebut sebagai bahan inti, bahan aktif, fase internal, ataupun pengisi. Â Sedangkan bahan yang mengenkapsulasi disebut sebagai bahan pelapis, fase eksternal maupun bahan pembawa. Teknologi ini dapat mempertahankan komponen-komponen bioaktif; mempertahankan warna, bau dan rasa; serta dapat meningkatkan stabilitas produk yang diinginkan.
Adapun teknik pada teknologi enkapsulasi ini dapat dibagi menjadi 2 metode, yaitu metode kimia dan fisik. Contoh metode fisik dari teknologi enkapsulasi ini spray cooling. Spray cooling ini menggunakan metode atomisasi pada bahan inti dan bahan pelapis pada sebuah wadah dengan suhu dibawah titik didih dari bahan pelapis. Sehingga bahan pelapis akan berubah menjadi padat sehingga diperoleh hasil akhir berupa bubuk yang berukuran partikel kecil atau mikro.Â
Contoh lain metode atomisasi ini adalah fluidized bed coating. Enkapsulasi pada metode ini dilakukan dengan menggunakan proses pelapisan (coating) pada permukaan partikel bubuk atau partikel dalam bentuk pelet. Bahan inti dipecah sementara dengan aliran udara dengan suhu tertentu kemudian disemprot dengan material pelapis dengan menggunakan metode atomisasi.Â
Masing-masing partikel secara bertahap akan terlapisi dengan bahan pelapis seiring bertambahnya waktu pada zona spraying. Bahan pelapis yang digunakan pada metode ini harus memiliki viskositas tertentu sehingga bisa dipompakan dan diatomisasi, harus tahan panas dan stabil, serta mampu membentuk lapisan tipis di atas permukaan partikel.
Contoh produk industri makanan yang menggunakan proses atomisasi spray cooling dan fluidized bed coating  adalah: pada proses pembuatan minyak atsiri, pada pembuatan minuman instan, penambahan probiotik pada kue kering dan lain sebagainya.
Daftar Pustaka
[1] D. A. Agustin dan A. A. Wibowo, "Teknik Enkapsulasi: Teknik dan Aplikasinya" pada Distilat Jurnal Teknologi Separasi, vol.7, no. 2, pp. 202-209, Agustus 2021.
[2] S. Aminah dan W. Hersoelistyorini,"Review Artikel : Enkapsulasi Meningkatkan Kualitas Komponen Bioaktif Minuman Instan " pada Prosiding Seminar Nasional UNIMUS, vol. 4, pp. 1869-1882, 2021.
[3] M. A. Wardani dan L. Dewi, "Pemanfaatan Probiotik dalam Cookies Labu Kuning sebagai Strategi Pengembangan Produk Biskuit Fungsional", pada Jurnal Teknologi Pangan: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, vol. 12, no. 2, pp. 239-249, 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H