Mohon tunggu...
Afi Integritya
Afi Integritya Mohon Tunggu... -

I like seeing people who have so much passion on their minds. I love music. I play a little bit of guitar, ukulele, and piano. I love Coldplay. And that's one of the influences that makes me in love with English bands. I like writing. Even though there are many grammar errors that have put on these notes, I don't care. I keep writing and there's no way I can give up on it. Check out for more about me at afi-integritya.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kapan Cerita Saya Didengar oleh Banyak Orang?

18 Juni 2013   11:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:50 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ketika pada saatnya cerita kita didengar oleh orang-orang disekitar, diantara kita pasti ada yang merasa senang, malu atau kesal apabila semua cerita dibalik layarnya terkuak. Diantara kita juga banyak yang berharap...bahwa kita punya tujuan untuk menginspirasikan banyak orang lewat cerita pribadi yang sudah kita alami. Namun sebaliknya, diantara kita juga malu dengan penyebaran cerita yang kurang sedap tentang cerita kita yang kacaunya bukan main - tidak ada cerita pribadi yang membuat orang-orang senang untuk mendengarnya.

Pertanyaannya sekarang adalah, apakah anda ingin cerita pribadi anda didengar oleh banyak orang? Katakanlah seluruh warga negara Indonesia mengetahui identitas anda, wajah anda, sifat anda, karateristik anda, bahkan sampai...Akun social media pribadi anda.

Kemungkinan jawabannya (menurut saya) ada tiga yaitu:

1. Sangat ingin sekali - anda yakin bahwa cerita dibalik apa yang anda kerjakan selama ini membuat anda seperti sekarang. Dan cerita tersebut anda ingin beritahukan pada orang-orang disana bahwa anda bukanlah pribadi yang mudah menyerah. Anda adalah salah satu orang yang mempunyai pribadi yang berani dan inspiratif. Sering kalinya, figur-figur orang seperti ini biasanya seperti aktor, musisi, presiden, bahkan gubernur Jakarta yang paling gaul nan inspiratif saat ini - Bapak Joko Widodo.

2. Tidak ingin sama sekali - alasannya? Karena anda malu dengan masa-masa lalu anda yang tidak ada nilai baik dimata orang-orang. Anda merasa tidak ada yang berharga di sepanjang jalan hidup anda. Bahkan, anda merasa diri anda tidak berguna. (Please jangan berfikir seperti ini..)

3. Saya tidak peduli - ya, sebagian dari kita juga pasti tidak peduli. Awalnya pasti tidak peduli karena anda tidak begitu mempermasalahkan apabila cerita-cerita anda terkuak di media massa, social media, dan sebagainya. Anda tidak peduli dengan apa kata-kata orang yang akan memuji atau menghujat anda. Anda tidak peduli jika cerita masa lalu anda didengar oleh banyak orang. Banyak dari artis, musisi, dan mutual sebagainya mempunyai sifat seperti ini. Sifat mereka bisa berubah-ubah di setiap eventnya. Kadang ingin sekali atau tidak peduli sama sekali.

Bagi saya, saya pribadi tidak peduli apabila cerita masa lalu saya didengar banyak orang atau tidak. Apabila mereka tahu tentang cerita saya, semoga cerita-cerita saya bisa menginspirasikan mereka. Dan apabila cerita-cerita saya terdengar tidak berguna, maka mereka ada hak untuk menghujat, memaki, atau meninggalkan saya. Intinya, saya tidak peduli..kapanpun tentang cerita masa lalu, masa kecil, masa senang, masa sedih saya terkuak, saya tidak peduli.

Semoga posting kedua saya bermanfaat.

Cheers,

-afigrids

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun