Mohon tunggu...
Afif Wicaksono
Afif Wicaksono Mohon Tunggu... -

aku ingin mencerdaskan bangsa ini.....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

kualitatif vs kuantitatif

19 Maret 2011   15:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:38 7885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

1.Konsep Dasar Kualitatif

Kualitatif merupakan kajian berbagai studi dan kumpulan berbagai jenis materi empiris,seperti studi kasus, pengalaman personal, pengakuan introspektif, kisah hidup, wawancara,pengamatan. (Septiawan Santana K, 2010: 5)

Penelitian Kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motifasi, tindakan dll. Secara kolintik mendiskripsikan dengan bahasa dan kata pada konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. (Lexy J. Moleong, 2007: 8)

Menurut Sugiono (2008: 207), Penelitian Kualitatif tidak hanya akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian tetapi keseluruhan yang meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (actifity) yang berinteraksi secara sinergis.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep dasar penelitian kualitatif tidak harus mencerminkan permasalahan dan variabel yang deteksi, tetapi usaha untuk mengungkapkan fenomena dalam situasi sosial secara luas, mendalam dan kolistik dan dapat menemukan hipotesis teori.

2.Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Kuantitatif

Penelitian kuantitatifmenggunakan analisis bilangan statistik, sedangkan penelitian kualitatif menggunakan analisis teks atau gambar. (Septiawan Santana K, 2010: 9 )

Dalam penelitian Kuantitatif penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan. Sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan suatu teori (http//id.wikipedia.org/wiki/penelitian kualitatif).

Penelitian kuantitatif menjelaskan, meramahkan dan atau mengontrol fenomena melalui pengumpulan data terfokus dari data numerik, sedangkan penelitian kualitatif memahami fenomena sosial melalui gambaran kolistik dan memperbanyak pemahaman mendalam. (Lexy J Moleong 2005: 31)

Menurut pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan Penelitian Kuantitatif berawal dari kiri menuju data dan berakhir pada penolakan atau penerimaan terhadap teori yang digunakan, data yang digunakan terfokus data numerik. Sedangkan penelitian kualitatif bertolak dari data dengan memanfaatkan teori sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan suatu teori dengan memahami fenomena sosial melalui gambaran kolistik dan memperbanyak pemahaman.

3.Fungsi Teori

Menurut Suelbecher dalam Lexy J. Moleong (2005: 57) fungsi teori, yaitu (1) mensistematiskan penemuan-penemuan penelitian (2) menjadi pendorong untuk menyusun hipotens dan dengan hipotens membimbing peneliti mencari jawaban-jawaban, (4) menyajikan penjelasan untuk menjawab pertanyaan mengapa.

Menurut Sugiono (2008;214) fungsi teori hanya sebagai bekal untuk bisa memahami konteks sosial secara lebih luas dan mendalam, teori yang dimiliki tersebut tidak digunakan untuk menyusun instrumen hanya sebagai panduan untuk wawancara dan observasi.

Dapat ditarik kesimpulan fungsi teori dalam penelitian kualitatif sebatas hanya dituntut mampu mengorganisasikan semua teori yang dibaca dan menunjukkan seberapa jauh peneliti memiliki teori dan mamahami teori dan memahami permasalahan yang diteliti walaupun permasalahan tersebut masih bersifat sementara tidak harga mati.

4.Memilih Topik

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih topik, antara lain:

a.Interesting

Topik yang ditulis menarik perhatian orang lain yaitu topik yang penting, urgen dan perlu mendapat perhatian dari semua kalangan.

b.Aktual

Memiliki topik yang aktual, up to date, kekinian dan tidak basi ditelan zaman. Sesuatu yang sedang dihadapi, dibicarakan serta sedang dicari jalan keluarnya oleh masyarakat

c.Monumental

Suatu topik yang bertahan lama, selalu diingat oleh orang atau masyarakat sepanjang massa.

d.Spektakuler

Suatu topik yang mudah menarik simpati pembaca karena bersifat menakjubkan, dahsyat, cenderung mengadopsi budaya populer.

e.Topik pada tema tertentu

Tema dalam tulisan ilmiah memiliki topik yang berbeda-beda, maka topik penelitian diarahkan pada tema tertentu sehingga pembahasan lebih mudah karena tulisan tidak melebar

5.Argumen Tentang Keilmiahan Penelitian Kualitatif

Penelitian pada dasarnya upaya untuk menemukan teori, dilakukan dengan pendekatan induktif. Data dikumpulkan, dianalisis, diabstraksikan dan akan muncul teori-teori penemuan penelitian kualitatif yang lebih tertarik pada hasil yang bermakna universal. Artinya, hasil penelitian kualitatif tidak hanya digeneralisasikan pada latar substantif yang sama, tetapi juga pada latar lainnya. Istilah ilmiah dan alamiah sekedar untuk mempertajam perbedaan antara kedua paradigma tersebut. Dari uraian tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa penelitian kualitatif itu adalah ilmiah.

A.Judul

ModelPembelajaran Guru Kelas III SD Negeri 3 Wonokromo

B.Rumusan Masalah

1.Model pembelajaran apa saja yang digunakan guru kelas III SDN 3 Wonokromo?

2.Bagaimana keefektifan model pembelajaran yang digunakan guru Kelas III SDN 3 Wonokromo?

3.Apakah kelebihan dan kekurangan modelPembelajaran guru kelas III SDN 3 Wonokromo?

4.Bagaimana tanggapan - tanggapan siswa terhadap model pembelajaran guru kelas III SDN 3 Wonokromo?

C.Tujuan

1.Untuk mengetahui model pembelajaran yang digunakan guru kelas III SDN 3 Wonokromo

2.Mengetahui keefektifan model pembelajaran yang digunakan guru kelas III SDN 3 Wonokromo

3.Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran guru kelas III SDN 3 Wonokromo

4.Tanggapan – tanggapan siswa tentang model pembelajaran guru kelas III SDN 3 Wonokromo

D.Teori acuan

·Model pembelajaran

Model

Model dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran.html, diakses pada tanggal 20 Mei 2010).

Model merupakan cara-cara yang ditempuh oleh guru untuk menciptakan situasi yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar serta tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan (Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 2001: 114).

Kesimpulan dari pendapat diatas bahwa model merupakan cara-cara yang ditempuh guru dalam proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran

Sunaryo Kartadinata dan Nyoman Dantes (1996: 44) menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses aktif dan dinamis, menghendaki keterlibatan guru dan siswa, merupakan iklim yang memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa, sebagai proses inkuiri reflektif, dan menempatkan perkembangan sebagai tujuan.

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik. (Darsono, 2002: 23).

Kesimpulan dari pendapat diatas, pembelajaran adalah proses yang dilakukan guru yang memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa agar berubah ke arah yang lebih baik.

Dapat ditarik kesimpulan model pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar yang bertujuan agar tercapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dan siswa agar berubah ke arah yang lebih baik.

·Guru kelas III

Guru kelas III adalah Tenaga yang memberikan ilmu, membimbing, mengajar dan menjadi pedoman peserta didik di sekolah, khususnya di kelas III.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun