Mohon tunggu...
Afif syaeful Ulum
Afif syaeful Ulum Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengrajin Anyaman Daun Pandan Harus Berubah Pola Produksi dan Pemasaraan pada Saat Ini

10 Desember 2023   12:00 Diperbarui: 10 Desember 2023   12:02 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki aneka ragam kesenian daerah.karya kesenian seni kerajninan Indonesia menceriman macam-macam kebudayaan etnik yang tersebar di Indonesia salah satunya ialah seni ayaman. Kegitan seni anyaman telah ada sejak dulu pada masa penjajahan Hindia belanda yang bisa dilihat dari dinding rumah orang dahulu yang menggunkan dari anyaman. Seni anyaman berkembang tanpa campur dari luar. Penggunaan tali, akar, dan rotan merupakan kerjaninan tangan ayaman. Menganyam menjadi salah satu seni tertua di dunia. Kegitaan mengnyam yang di tiru dari burung-burung yang menjait ranting-ranting menjadi kuat.

Kemudian manusia mengembangkan menjadi sebuah karya seni anyaman di Indonesia sudah menjadi tradisi yang turun temurun yang dilakukan dibeberapa daerah yang diantranya di Desa Pesahangan Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap. Keranin mengnyam yang dilakukan oleh ibu-ibu untuk menyukupi kebutuhan pokok dan Pendidikan anak (Carkinah, 2023)

Samak merukan kerjaninan tangan yang memiliki kulitas. Untuk tetap berkarya perlu adanya rasa optimisme. Dengan modal optimisme memperkuat keyakinan, maka para pengerajin IKM/UKM perlu berkretivitas dengan mengembangakan ide-ide baru seperti saat ini, kerena penulis membicarakan tentang kerajinan samak maka terlihat jelas bahwa kerajinan kita memiliki kelibahan karya klsik sebagai warisan leluhur di tambah dengan melestarikan menjadi kewajiban khusunya yang berda di daerah pesahangan.

Tabel Perbandingan Harga tahun 2022&2023

No

Tahun

Harga

1

  • Bulan Januari – Maret 2022
  • Bulan April – Desember 2022
  • Bulan Januari-Oktober 2023
  • Bulan November-Desember 2023
  • Rp.15.000 Tikar Kecil (2x3 m) & Tikar besar (4x5 m) Rp.35.000
  • Rp. 25.000 tikar Kecil (2x3 m) & tikar besar (4x5 m) Rp.45.000
  • Rp 20.000 tikar Kecil (2x3 m) & tikar besar (4x5 m) Rp.45.000
  • Rp. 18.000 tikar Kecil (2x3 m) & tikar besar (4x5 m) Rp.35.000

(sumber:Pengepul keliling)

Melihat harga di atas sangat menujukan bahwa ketidak setabialan harga agar  menjaga kesetabilan harga perlunya adanya kerja sama pengerajin dengan pemborong seta aparatur pemerintah yang menyediakan flatfrom untuk berinovasi agar produk ini bisa dipasarkan di pasar Internasional serta pengerajin tidak hanya penjulan  mengdalkan pengepul saja bisa memasarkan melalui digital besar harapan penulis untuk berinovasi dan menjamanin kesetabilan harga untuk keberlangsunagan para pengerajin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun