Pada Selasa, 9 Maret 2024, mahasiswa Asistensi Mengajar (AM) dan KKM Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang di MTs Maarif NU Kota Malang menggelar kegiatan sosialisasi yang bertemakan "Moderasi Beragama di Era Disrupsi". Sosialisasi ini diikuti oleh seluruh peserta didik di sekolah tersebut dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik tentang pentingnya moderasi beragama di tengah arus disrupsi yang terus berkembang.
Kegiatan sosialisasi moderasi beragama dibuka dengan sambutan oleh ketua kelompok asistensi mengajar, Afif Salafudin, dan dilanjutkan dengan Qiroah oleh salah seorang siswa kelas VIII, yaitu Ahmad Fahri Akbar. Pemateri utama dalam kegiatan sosialisasi ini adalah Ibu Dwi Sulistiyani, MSA, Ak, CA, QGIA, QRMP, yang juga merupakan dosen pendamping lapangan untuk kelompok asistensi mengajar di MTs Maarif NU Kota Malang.
Ibu Dwi dalam kegiatan sosialisasi tersebut menyampaikan bagaimana pemahaman yang moderat, tidak ekstrim dalam beragama, dan berpikir bebas serta menjelaskan mengenai pentingnya sikap tengah, toleransi, dan menghargai perbedaan dalam beragama di era disrupsi ini. Beliau juga menyampaikan bagaimana perubahan perkembangan ilmu teknologi digital semakin pesat, yang mana teknologi digital mulai dapat menggantikan pekerjaan manusia.
Setelah penyampaian materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab kepada para peserta didik dengan tujuan untuk melihat pemahaman mereka terhadap materi yang telah disampaikan. Selaku pemateri dalam kegiatan sosialisasi tersebut, Ibu Dwi mengajukan tiga pertanyaan secara langsung kepada peserta didik dan memberikan tiga hadiah sebagai bentuk apresiasi kepada peserta didik yang telah berani dan mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan baik.
Acara ini merupakan hal yang penting dalam menanamkan pentingnya moderasi beragama kepada generasi milenial di era disrupsi digital saat ini. Perkembangan teknologi dan informasi sangat berpengaruh terhadap masyarakat, tidak terkecuali terhadap para peserta didik. Maka dari itu mereka harus paham betul terkait moderasi beragama dan mampu berfikir kritis dalam menanggapi informasi-imformasi agama yang tersebar di internet.
Melalui sosialisasi ini, peserta didik diajak untuk lebih memahami konsep moderasi beragama dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks perubahan dan perkembangan teknologi berlangsung. Harapan dari diselenggarakannya sosialisasi ini adalah peserta didik dapat menjadi individu yang mampu membawa perdamaian, harmoni, dan toleransi di tengah-tengah masyarakat yang multicultural dan multireligius.
