Bendan Ngisor, Semarang (06/08/2021) - Kasus Covid-19 di Indonesia selama sebulan terakhir ini meningkat tajam. Hal ini disebabkan oleh menyebarnya varian baru Virus Corona yaitu varian Delta. Varian Delta atau B.1.617.2 adalah penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus Corona yang telah bermutasi. Varian baru ini lebih berbahaya karena diketahui lebih cepat menular dibandingkan jenis sebelumnya. Akibat dari menyebarnya varian ini, jumlah pasien Covid-19 di berbagai rumah sakit melonjak sangat tinggi. Hampir semua rumah sakit tidak dapat menampung pasien baru karena kapasitas yang sudah penuh. Dalam situasi seperti ini, penting untuk selalu menjaga kesehatan tubuh serta meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh.
Banyak cara untuk meningkatkan imunitas tubuh. Salah satu cara yang paling terjangkau serta telah dilakukan oleh nenek moyang bangsa kita adalah mengonsumsi jamu. Harga vitamin di apotik yang meningkat serta supply yang berkurang karena kasus Covid-19 yang cepat meningkat membuat jamu sebagai pilihan alternatif yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengajak warga untuk membuat jamu di rumah.
Undip tahun 2021. Berbekal pengetahuan yang dimilikinya, ia mengajak warga RW 02 Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajah Mungkur, Kota Semarang untuk membuat jamu sendiri di rumah menggunakan bahan-bahan yang sederhana namun berkhasiat.
Mahasiswa tersebut adalah Muhammad Afif Muhyiddin, ia adalah mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim II KKNDalam programnya, ia mengajarkan remaja sekitar tentang khasiat dari bahan-bahan utama dalam jamu seperti Jahe, Kunyit dan Temulawak serta cara dalam membuat jamu. Program pendampingan pembuatan jamu di rumah berlangsung pada hari Minggu, 25 Juli 2020 pada pukul 16.00 WIB. Selain mengajarkan cara membuat jamu, Afif juga memberikan beberapa resep jamu yang nikmat dan dapat dibuat sendiri di rumah.Â
Walaupun program dilaksanakan secara online karena kasus Covid-19 yang masih tinggi di Kota Semarang, namun peserta tetap antusias dalam mengikuti program. Dalam memastikan agar manfaat dari program tetap berjalan setelah program selesai, ia bekerja sama dengan dua orang kader yang berasal dari wilayah tempat dilaksanakannya KKN. Kerja sama tersebut berupa pendampingan lebih intensif tentang membuat jamu di rumah (Muhammad Afif Muhyiddin).
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H