Mohon tunggu...
Afif Maulana
Afif Maulana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Makanan Halal, Makanan Sehat

10 Oktober 2016   21:04 Diperbarui: 10 Oktober 2016   21:15 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam sistem perekonomian tidak lepas dari sistem produksi, konsumsi dan distribusi. Apalagi di negara Indonesia yang masih menjadi negara berkembang sudah pasti sektor yang paling di utamakan untuk berkembang ada pada sektor perekonomian dimana sistem perekonomian adalah sektor utama untuk menujukkan suatu negara tersebut makmuk dan sejahtera. Dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang konsumsi, dimana manusia dilahirkan dengan kebutuhan-kebutuhan yang tidak terhitung dan akan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan konsumsi menurut islam pada hakikatnya adalah mengeluarkan sesuatu dalam memenuhi kebutuhan. 

Konsumsi meliputi keperluan, kesenangan, dan kemewahan. Kesenangan atau keindahan diperbolehkan asalkan tidak berlebihan, yaitu tidak melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan tidak melampaui batas makanan yang dihalakan. Konsumsi juga berkaitan denngan kesehatan dimana, dimana yang kita konsumsi akan berakibat baik atau buruk terhadap kesehatan, dalam agama Islam pun telah menyarankan makanan yang sehat bagi tubuh dan mengharamkan marakan yang bisa merusak atau tidak baik bagi kesehatan kita.  Adapun prinsip dalam islam sebagai berikut :

  • Halal
  • Hendaknya makanan, minuman, yang di konsumsi hendaknya sesuatu yang halal yang diperbolehkan oleh Allah SWT, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al Baqarah:168 yang artinya “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat dibumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Sungguh syetan itu musuh yang nyata bagimu”. Dan diperjelas oleh sebuah hadits “Dari Abu ABdillah Nu’man bin Basyir r.a, yaitu “Nabi SAW bersaabda: “halal itu jelas, haram juga jelas, diantaranya subhat, tidak banyak manusia yang mengetahui. Barang siapa yang menjaga dari subhat, maka ia telah bebas untuk agama dan harga dirinya, barang siapa yang terjerumus dalam subhat maka ia di ibaratkan pengembala disekitar tanah yang di larang di khawatirkan terjerumus.

  •  Ingatlah sesungguhnya setiap pemimpin punya bumi larangan. Larangan Allah adalah hal yang diharamkan oleh Allah, ingatlah bahwa sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging jika baik maka baiklah seluruhnya, jika jelek maka jeleklah seluruh tubuhnya, ingatlah daging itu adalah hati”.Dari hadits tersebut kita bisa mengerti bahwa makan yang halal dan haram itu jelas , seperti halnya makan halal misalnya: nasi, air, sayur, dan lainnya. Serta makanan yang halal juga baik bagi kesehatan seperti contoh makanan yang saya jelaskan tersebut sangat dibutuhkan oleh tubuh dan banyak manfaatnya bagi kesehatan asalan dalam porsi yang sesuai yatu tidak kurang atau tidak berlebihan.

  •  Adapun makan yang diharamkan misalnya, bangkai, minuman yang memabukkan dan lainnya,dan juga jelas makanan yang diharamkan tidak baik bagi kesehatan seperti contoh makanan atau minuman yang haram tidak baik bagi kesehatan meskipun mengkonsumsi hanya sedikit,  seperti halnya dijelaskan dalam QS Al Baqarah ayat 173 yang berbunyi “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Adapun manfaat dari memakan makanan yang halal, yaitu :

  • Membawa ketenangan hidup
  • Menjaga kesehatan jasmani
  • Mendapat perlindungan dari Allah SWT
  • Terhindar dari akhlak mazmumah
  • Rezeki yang didapat menjadi barokah
  • Mendapat akhlak karima
  • Baik/Bergizi

  • Nabi SAW bersabda: “wahai manusia! Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Ia memerintahkan pada orang-orang yang beriman apayang diperintahkan pada para utusan. ”Kemudian baca ayat “Wahai para utusan, makanlah dari yang baik dan beramAllah yang baik, karena sesungguhnya kami mengetehui apa yang kalian kerjakan.” Baca ayat lagi “makanlah sesuatu yang baik dari apa yang kami rezekikan padamu.”   Kemudian nabi menuturkan ada seorang laki-laki yang bepergian jauh,rambutnya acak-acakan dan kotor. Dia menengadahkan kedua tangannya ke atas seraya berdoa: ‘wahai tuhanku, wahai tuhanku’ sedang yang di makan dan yang di minum serta yang di pakai adalah berasal dari yang haram, mana mungkin doanya diterima.

  • Dari hadits tersebut kita dapat menegetahui bahwa Allah SWT hanya menerima yang baik, tak kecuali dengan yang kita konsumsi, selain baik pasti juga harus bermanfaat bagi tubuh. Baik dalam hal ini diartikan sebagai sesuatu yang bergizi bagi tubuh, baik dalam proses pencernaan,  metabolisme tubuh, ataupun bagi kesehatan. Seperti halnya nasi yang kaya akan karbohidrat dimana kita ketahui bahwa karbohidrat adalah penghasil utama energi bagi tubuh kita, serta kandungan nasi tidak hanya karbohidrat tetapi juga air karna hal tersebut dapat mudah diserap oleh tubuh, serta kita ketahui bahwa 60%-70% kandungan dalam tubuh adalah air ataupun cairan. Karna dari itu Allah SWT menyarankan makanan yang baik atau bergizi serta halal,

  •  dan tidak berlebihan, sesungguhnya Allah SWT sangatlah menyayangi umatnya, semua yang diharamkan ataupun tidak diperbolehkan yang terkait dalam hal makanan ataupun minuman itu adalah yang merugikan bagi tubuh dari pada hal baik. Maka dari itu mari mulai saat ini kita mengkonsumsi makanan ataupun minuman yang halal serta baik atau bergizi, karna makanan yang halal dan baik atau bergizi adalah makanan yang sehat. Karna dibalik tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun