Mohon tunggu...
Pip
Pip Mohon Tunggu... -

Family Lover Insya Allah :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Katak Balok

4 November 2013   14:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:36 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kotak berbentuk balok dengan kertas serupa pamflet yang menjadi penutup sang kotak yang terbuka, dengan peletakan abstrak sebagai hasil dari acuhan seorang manusia yang meletakkannya dengan sekenanya, menjadi objek pandanganku kini.

Aku berpikir, mengapa ada spidol hitam di atas pamflet. Sedang di bawah pamflet itu ada begitu banyak barang. Kenapa tidak dimasukkan saja? Apa mereka tidak akur ya? Haha, ada-ada saja.

Bukan, bukan tidak akur. Hanya saja terhalang oleh pamflet itu. Mungkin si peletak malas memasukkannya.

Atau saat imajinasiku meliar lalu aku bertanya, kenapa Tak ada energi dari luar spidol masuk ke dalamnya lalu membuat massanya bertambah, lalu beratnya bertambah, dan.... Plung!! Masuklah spidol itu. Berbaur dengan barang lainnya.

Tapi, bisa jadi barang-barang di dalam kotak itu tidak pernah terpikir untuk menerimanya. Tidak pernah ingin untuk bersatu dengannya. Kecuali, ada manusia yang memasukkannya ke dalam kotak itu.

Hah, spidol. Spidol kan benda mati. Ia tak punya kuasa apapun. Manusialah yang berkuasa. Mungkin terlalu perasa itu tidak baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun