Novel Alpha Girl's

                    Novel Alpha Girl's

    Nur fazirah & Afif Izzuddin Haris

Beberapa minggu yang lalu, kembaran saya membeli buku self development yang judulnya The Alpha Girl's dengan harga Rp 80.000. Halamannya juga tidak terlalu tipis dan juga tidak terlalu tebal, yakni 260 halaman. Buku ini juga sempat ramai di perbincangkan karna membahas tentang perempuan. Banyak perempuan yang berubah mindset nya karna membaca buku ini. Saya tertarik membaca buku ini karna saya suka pembahasan mengenai perempuan-perempuan yang mandiri, pekerja keras, dan berpendidikan seperti pembahasan di buku ini. Covernya juga menarik, warnanya putih dengan desain tulisan judul warna pink merah dengan gambar perempuan dengan berbagai karakteristik perempuan. Buku ini di tulis oleh Henry Manampiring atau yang lebih sering di sebur Om Piring. Buku ini di tulis berdasarkan hasil wawancara langsung rekan kerjanya, komenan para perempuan di media sosialnya dan diskusi dengan banyak perempuan melalui media sosialnya. Ia menulis ini juga sebagai bentuk apresiasi dan kekagumannya terhadap alpha female.

Menjadi perempuan mandiri, pekerja keras, berpendidikan merupan impian dari setiap perempuan. Tapi kenyataannya sampai sekarang perempuan di pandang rendah dan tidak boleh lebih tinggi dari laki-laki, padahal perempuan yang mempunyai potensi diri juga bisa menjadi pemimpin layaknya laki-laki. Di bab awal buku ini menjelaskan apa itu alpha girl's. Alpha girl's ialah perempuan mandiri, ambisius, pekerja keras, sangat percaya diri, berprestasi, dikagumi dengan potensi diri tinggi dan attitude yang bagus. Mereka yakin dengan mengembangkan potensi diri mereka, akan sangat bermanfaat dan penting untuk masa depannya. Ia tidak akan mengemis-ngemis kepada laki-laki sekedar hanya agar si laki-laki tetap bersamanya ataupun menurunkan kualitas dirinya hanya demi laki-laki yang katanya, jika perempuan berpendidikan tinggi akan susah dapat pasangan karna laki-lakinya minder. Kenapa harus perempuan yang menurunkan kualitas dirinya? Kenapa tidak laki-laki yang berusaha menyamai kualitas si perempuannya?, bagi mereka pendidikan yang baik bisa menjadi pegangan agar perempuan tidak bergantung kepada laki-laki. Di bab ini juga di jelaskan perbedaan alpha girl's dan perempuan independent. Alpha girl's dia mempunyai power dan pengaruh atas orang lain. Seorang alpha girl's menjadi leader of the pack, memiliki pola pikir yang di ikuti orang lain, bahkan bisa menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuannya. Sedangkan perempuan independent tidak harus ingin memimpin atau memngaruhi orang lain. Dia hanya nyaman dengan dirinya sendiri, dan tidak harus memimpin orang lain. Maka dari itu alpha girl's lebih sedikit daripada miss independent.

Bab kedua yaitu the alpha student, bab ini membahas bagaimana perilaku dan sikap alpha girl sebagai pelajar. Dalam bab ini banyak pertanyaan " cewek itu harus berpendidikan tinggi nggak sih? Ujung-ujungnya juga di dapur. Kasih alasan yang kuat dong kenapa cewek harus berpendidikan tinggi." Kita sebagai manusia hanya bisa berencana tapi, kita tidak tau takdir yang sebenarnya. Kita tidak bisa menjamin setelah menikah apakah hidup kita akan lebih baik atau malah sebaliknya, kita juga tidak tau apakah setelah 10 tahun menikah apakah suami tidak punya simpanan yang umurnya 20 tahun lebih muda. Selingkuh, maupun adanya perceraian di dalamnya. Dengan pendidikan tinggi, kamu masih bisa mandiri dan tidak memohon untuk dikasihani agar tetap si suami meninggalkan selingkuhannya dan lebih memilih kamu. Karna pada dasarnya orang yang selingkuh dia akan tetap melakukannya sampai berulang-ulang kali. Perempuan berpendidikan tinggi punya kemampuan mandiri sebagai backup plan. Sebagai alpha student, alpha girls tidak akan melihat sekolah dan pendidikan hanya sebagai fase hidup atau kewajiban. Alpha girl melihat pendidikan sebagai bekal untuk bisa mandiri dalam situasi apapun. Dalam belajar alpha student juga mementingkan proses dan tidak hanya hasil akhir.

Bab ketiga adalah alpha friend, prinsip dasar pertemanan seorang alpha girl adalah menolak dimanipulasi dan juga menolak memanipulasi teman. Pertemanan bagi alpha girl ialah harus fair, setara, dan sejajar, bukan yang hanya berteman sebagai sumber manfaat. Kata paling mengena dalam bab ini adalah "Tidak usah berusaha untuk jadi orang lain supaya diterima di lingkungan ( gaya hidup) karna yang paling penting itu menjadi diri sendiri. Kembangkan potensi yang dimiliki saja." Bab empat yaitu tentang alpha lover, bab ini membahas bagaimana seorang alpha girl dalm hubungan percintaan, relationship maupun pernikahan. Seorang alpha girl tidak akan memaksakan diri memiliki hubungan hanya demi status. Ia juga tidak akan tergesa-gesa dalam memilih pasangan hidup. Karna, baginya hidup terlalu remeh hanya untuk memikirkan cinta terhadap pacar. Bab kelima yaitu The alpha profesional, bab ini membahas cara kerja profesional alpha girl, membedakan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan, memanagement waktu, agresif mencari informasi pekerjaan. Kata bagus dalam bab ini adalah kata " jangan taku gagal. Kalau kamu nggak gagal, kamu tidak akan tahu apa yang bisa di perbaiki dan apa yang bisa ditinggalkan."

Bab keenam yaitu alpha look, saat membicarakan alpha girl, umumnya yang terpikirkan hanyalah kualitas internal mereka seperti, sifat, attitude, kebulatan tekad, dan kerja keras. Dengan kata lain inner beauty umumnya mendominasi perempuan sukses. Namun, jika kita bicara realitas kenyataan hidup yang bisa dilihat sehari-hari adalah inner beauty saja tidak cukup. Dalam bab ini membahas awal penting dari berpenampilan menarik, tiga hal dasar kesehatan alpha girl, dengan eat wee, move well, dan sleap well. Bab ketujuh yaitu The alpha care, bab ini membahas bagaimana cara menghargai orang lain, cara membawa dampak positif bagi orang-orang di sekitarnya, cara memandang laki-laki dengan tidak merendahkan atau bahkan menghina. Bab kedelapan yaitu meet the alpha female, bab ini menampilkan para alpha female yang sukses dan mengisnspirasi banyak perempuan dan generasi berikutnya. Di bab ini penulis menemui Alanda Kariza dan Najwa Shihab untuk di wawancarai, yang mana bagi penulis mereka adalah kakak-kakak para alpha girl. Bab terakhir yaitu your alpha future, ada yang lebih penting dari menjadi seorang female dewasa, yaitu memiliki alpha future. Dunia tanpa perempuan cerdas dan berkarya akan kehilangan separuh potensinya. Begitu juga dengan indonesia.

Dari buku ini kita dapat belajar banyak hal tentang perempuan, cara kita menghadapi dan menghargai orang lain,bagaimana pentingnya pendidikan bagi perempuan. Perempuan harus berpendidikan tinggi agar dapat menjamin hidupnya. Tidak perlu memaksa diri agar terlihat sempurna dimata orang lain, cukup jadi diri kamu sendiri. Menjadi alpha girl tidak semena-mena langsung jadi alpha girl, tapi banyak proses yang harus di lalui. Banyak hal yang harus dilatih dikembangakan, dan dipengaruhi oleh attitude yang baik dan kerja keras. Mungkin tidak mudah, tapi jika kita tidak berani untuk mencoba dan keluar dari zona nyaman yang miliki. Kita tidak akan tau apa yang sebenarnya perlu di perbaiki dan dikembangkan dan apa yang perlu di hilangkan. Nikmati setiap prosesnya, selebihnya ambil sebagai pembelajaran hidup.