Mohon tunggu...
Muhammad Afiffudin Anshori
Muhammad Afiffudin Anshori Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis maka aku ada

(Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda) -Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Bulan Bintang DKI Jakarta -KNPI DKI Jakarta (Organisasi Mahasiswa) -HMI -LKBHMI (TOKOH) -M. NATSIR -BUYA HAMKA -AGUS SALIM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

HMI dan Tujuannya Terbinanya Insan Akademis

29 Desember 2020   17:03 Diperbarui: 29 Desember 2020   17:30 2390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Himpunan mahasiswa Islam atau HmI ialah organisasi mahasiswa islam pertama yang ada di Indonesia. Hmi sendiri didirikan oleh Kanda Lafran Pane bersama dengan 14 temannya di Sekolah Tinggi Islam Yogyakarta, tepatnya pada tanggal 14 Rabi’ul Awwal 1366 Hijriyyah atau bertepatan pada tanggal 5 Februari 1947. 

Berdiri karna resahnya saat itu paham komunisme yang sudah menjalar pada tingkat perguruan tinggi, dan tiadanya wadah bagi mahasiswa islam untuk berproses dan menjunjung tinggi nilai ke islaman. HmI mengambil peran sangat penting saat itu terutama dalam menangkal paham komunisme serta menjadi wadah perjuangan mahasiswa islam untuk tetap mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan menjunjung tinggi nilai-nilai ke islaman.

HmI sebagai wadah organisasi mahasiswa islam tak hanya menjunjung tinggi nilai ke islaman tetapi juga menempatkan asas Islam sebagai asas perjuangannya. Pada pasal 3 AD HmI tertuang dalamnya “HMI berazaskan Islam”, islam tak sebatas slogan saat orasi tetapi islam merupakan landasan daripada perjuangan HmI itu sendiri, sehingga apa yang menjadi tujuan daripada HmI ialah Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu wa ta’ala.

Tujuan HmI yang sedemikian indah itu saat ini mulai kehilangan cahayanya, tak sedikit kader HmI yang melupakan tujuannya. Dimulai daripada tujuan terbinanya insan akademis, saat ini tak sedikit kader dan alumni HmI yang terjun dan mengambil peran dalam politik praktis, jubah akademis yang dihormati masyarakat ditukar dengan kursi jabatan yang disegani dan ditakuti oleh masyarakat. Tak bedalah dengan penyakit kanker, penyakit yang sedemikian rupa itu juga dialami oleh adik adik kita dan juga kader HmI sendiri. 

Sifat dan sikap seorang akademisi kader HmI sudah jarang terlihat, baik dalam ruang lingkup perkuliahan maupun masyarakat. Dalam ruang lingkup perkuliahan, teman-teman kita sudah jarang terlihat dalam sudut diskusi hanya tersisa sedikit saja diantara kita yang masih bertahan dengan diskusi, dalam kelaspun ia hanya menjadi mahasiswa acuh tak acuh. Tetapi bila tiba saatnya politik praktis di perkuliahan itu, teman-teman kita paling depan dalam menggelutinya. 

Dalam waktu begitu cepat, jubah akademisnya ditinggalkan ia ganti dengan jubah politisi. Penyakit demikian ini perlu kita obati, bukan kita menolak politik tetapi jadikanlah politik ialah bunga yang kita dapat setelah menjalani perjalanan panjang dalam berproses terutama proses untuk mencapai tujuan HmI.

Terbinanya insan akademis masih bisa kita usahakan kembali, tak sulit kiranya menjadikan insan akademis pada era ini. Banyak cara yang dapat kita tempuh tak selalu hanya kajian dan diskusi di sisi sudut kampus, tapi perlu kiranya kita mencoba dari hal yang paling rendah dan mudah. 

Sebagai contoh saja saat ini kader kita lebih sering membuka media sosial dari pada buku, dalam hal ini kita bisa menyikapi dengan membuat akun media sosial, didalamnya memuat tulisan, artikel, qoute atau konten video. Diharapkan dengan demikian kader kita dapat mendapat informasi dengan mudah dan cepat, sehingga terbinanya insan akademis dapat kita tuju kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun