Seandainya saja saya bisa membesarkan ulang anak saya
Saya akan lebih banyak bermain cat dan mengurangi main perintah
Saya akan lebih mengoreksi dan lebih banyak mengait-ngaitkan
Saya akan sedikit menghitung-hitung waktu dan lebih banyak memperhatikan
Saya akan mengurangi kecurigaan dan lebih banyak memperhatikan
Saya akan lebih sering berjalan-jalan dan lebih sering bermain layang-layang
Saya akan mengurangi sikap serius dan akan lebih serius dalam bermain-bermain
Saya akan lebih bermain-main di lapangan dan lebig banyak mengamati bintang-bintang
Saya tidak banyak melarang dan lebih banyak mengiyakan
Saya akan lebih dulu membangun harga dirinya sebelum membangun rumah
Saya akan lebih sedikit mengajarkan cinta akan kekuatan dan lebih banyak emngajarkan tentang kekuatan cinta
Begitu ungkap Diane Loomans. Dari ungkapan diatas, diketahui bahwa kata Saya merujuk pada orang tua. Kenapa orang tua begitu penting dalam perkembangan anak? Karena faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan yang meliputi hereditas, kondisi lingkungan (prenatal, natal, pstnatal), peran kematangan lingkungan sosial, status sosial, serta budaya, ras, dan etnis keseluruhannya melibatkan peran orang tua didalamnya. Baik perkembangan biologis, kognitif, dan sosio-emosional.
Dalam perkembangan emosional dan kepribadian anak, orang tua menjadi pemeran utama dalam pembentukannya. Karena faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian faktor genetik, sikap dan hubungan sosial (rumah maupun diluar rumah). Bahkan menurut Erikson kepercayaan dasar (basic trust), anak memandang dunia sebagai aman dapat dipercaya atau sebaliknya, tergantung dari pengasuhan orangtua waktu anak masih balita.
Mungkin jika dilihat secara sekilas ungkapan diatas terlihat remeh. Seakan-akan orang tua hanya bermain-main dan mengiyakan semua kemauan anak. Bukankah hal itu menjadikan anak manja dan memilki rasa ego tinggi karena segala keinginannya harus dituruti? Tidak. Itu semua lebih dari hanya sekedar bermain-bermain dan menuruti anak. Ketika orang tua ikut bermain bersama anaknya anak akan merasa aman, nyaman, dan tenang. aman dari hal-hal negatif karena informasi-informasi yang diketahui oleh anak berasal dari orang tua. Nyaman dengan hadirnya orang tua yang menyanyanginya. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak yang lebih muda lebih baik dari yang lainnya dalam memahami apa yang dirasakan dan diinginkan oleh orang lain-dan hingga batas tertentu (John W Santrock, 2009). Tenang dalam menghadapi kedaan sekitarnya karena kehadiran orangtua yang akan mengntrol emosi anaknya.
Anak yang tumbuh manja dan egois dikarenakan orang tua yang sama sekali tidak memiliki kontrol dalam perkembangan anak, dan semua keinginannya anaknya dituruti tanpa adanya pengalihan perhatian. Selain daripada itu, disebabkan oleh orang tua yang tidak perhatian (cuek) dengan perkembangan anaknya. Maka anak akan mencoba mencari perhatian di lingkungan lain, dengan bersikap egois dan manja.
Kenap dalam kehidupan sehari-hari kita menjumpai anak yang pemalu, penakut, minder? Ketika anak di besarkan dengan rasa curiga dan was-was yang berlebihan dari orang tua, maka anak akan tumbuh dengan rasa takut dan tertutup. Ketika orang tua merendahkan anaknya dengan selalu menyalahkannya dan terlalu banyak melarang. Maka anak akan tumbuh dengan rasa malu dan kurang percaya diri.