Mohon tunggu...
afifatul widad
afifatul widad Mohon Tunggu... -

study in psychologi uin malang

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Yang Kalian Banggakan Akan Sirna

9 Desember 2014   20:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:40 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kring kiring.. telpon berdering dimeja kantorku, aku angkat diujung sana suara lirih istriku terdengar ditelingaku "mas,, aku lelah disini sendiri, tapi aku tidak bisa meninggalkan ibu, aku tidak bisa membiarkannya lupa denganku, aku begitu menyayanginya masss" seketika aku langsung menjawab "aku akan kerumah sakit sekarang, tunggulah aku akan menemanimu,"

setelah beberapa menit aku telah sampai dirumah sakit, kubuka kamar rawat inap 308 temapt mertua perempuanku dirawat, kulihat istriku berbicara pada ibunya seraya berkata, "namaku aninda bu, anakmu satu-satunya, ayah telah meninggal lima tahun yang lalu, yang berdiri disana itu adalah suamiku,  dia mnikah denganku sudah lama" lalu sang ibu bertanya "aku siapa?" kenapa kalian menangis?

istriku keluar dari kamar dan aku mulai mendekati mertuaku, kulihat rambutnya sudah hampir putih sepenuhnya, tubuhnya sudah mulai tak kokoh seperti pertama aku melihatnya dulu, matanya mudah sekali mengeluarkan air mata. aku mulai menceritakan tentang hal-hal indah yang dulu pernah kita lewati bersama, tentang pernikahanku, tentang cucunya, tentang suaminya juga. hingga akhirnya dia merasa tidak nyaman dengan selimutnya arena basah,  sambil menarik selimutnya dia berkata "siapa yang membasahi selimutku?" apa ada yang kencing disini". aku terdiam dan aku panggil istriku untk membersihkannya.

beberapa menit setelah itu dokter datang dan menyampaikan sesuatu tentang ibuku..

"ini adalah penyakit alzheimer, penderita tidak akan mampu sembuh, hanya terapi-terapi saja yang mampu dilakukan. bersabarlah pak"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun