Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi luar biasa untuk mengembangkan ekonomi biru, sebuah konsep yang menekankan pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan lebih dari 17.000 pulau dan garis pantai yang membentang sepanjang 80.000 km, Indonesia memiliki akses langsung ke lautan yang kaya akan sumber daya alam. Hal ini memberikan peluang besar bagi sektor perikanan Indonesia, baik perikanan tangkap maupun budidaya, untuk berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian nasional.
Menurut Heru Sri Raharjo, Ketua DPC HNSI Kota Surabaya, ekonomi biru Indonesia diperkirakan bernilai lebih dari 5.280 miliar USD dengan tingkat pertumbuhan mencapai 10,5% per tahun. Ini menunjukkan betapa potensialnya sektor ini dalam mendukung pembangunan ekonomi Indonesia.Â
Sektor perikanan menjadi salah satu pilar utama ekonomi biru Indonesia, dengan berbagai komoditas unggulan yang dihasilkan, seperti cakalang, tuna, rajungan, dan udang vaname. Namun, selain kekayaan sumber daya alam tersebut, Indonesia juga memiliki wilayah laut yang sangat luas, sekitar 5,8 juta km, yang menawarkan peluang investasi yang sangat besar. Beberapa sektor yang dapat menjadi primadona dalam ekonomi biru Indonesia adalah:
1. Perikanan Budidaya
Budidaya ikan, udang, rumput laut, dan berbagai komoditas laut lainnya semakin berkembang, seiring dengan meningkatnya permintaan global terhadap produk laut berkualitas. Sektor ini menjadi salah satu pendorong ketahanan pangan di Indonesia, sekaligus menciptakan peluang investasi yang menguntungkan. Budidaya perikanan, yang dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan, dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi domestik maupun ekspor, tanpa merusak ekosistem laut.
2. Pariwisata Bahari dan Ekowisata Â
Keindahan alam bawah laut Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata. Dengan ribuan pulau dan terumbu karang yang menakjubkan, Indonesia memiliki potensi pariwisata bahari yang sangat besar. Sektor ini bukan hanya dapat menarik wisatawan lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara. Selain memberikan dampak langsung terhadap pendapatan negara, pariwisata bahari juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, serta mendukung pelestarian lingkungan. Potensi ekowisata yang memadukan wisata alam dengan pelestarian ekosistem juga menjadi peluang besar yang patut digali lebih dalam.
3. Usaha Pengolahan Kulit Ikan
Salah satu peluang investasi yang sangat menjanjikan adalah usaha pengolahan kulit ikan. Dengan bahan baku yang melimpah dan pasar yang relatif belum banyak digarap, sektor ini menawarkan potensi yang luar biasa. Kulit ikan, yang selama ini sering dianggap limbah, dapat diproses menjadi produk bernilai tinggi seperti aksesori, bahan bangunan ramah lingkungan, atau bahkan barang fashion. Usaha ini tidak hanya berpotensi mendatangkan keuntungan finansial, tetapi juga berkontribusi terhadap pengurangan limbah di laut.
Meski Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam mengembangkan ekonomi biru, tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana mengelola sumber daya laut tersebut dengan bijaksana dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam memaksimalkan potensi ini. Pemerintah harus memperkuat kebijakan yang mendukung investasi di sektor perikanan, menyediakan insentif bagi investor yang berfokus pada keberlanjutan, serta memastikan bahwa pengelolaan sumber daya laut dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.
Jika Indonesia berhasil mengelola dan mengembangkan ekonomi biru dengan optimal, sektor perikanan dan kelautan dapat menjadi motor penggerak perekonomian yang berkelanjutan, menciptakan lapangan pekerjaan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Inilah saat yang tepat bagi Indonesia untuk memanfaatkan potensi ekonomi birunya, agar dapat terus tumbuh dan bersaing di kancah global.