Mahasiswa yang tergabung dalam tim pelaksana Program Peningkatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (DPM FEM) IPB University menggandeng pakar Tani Center IPB University untuk menggelar pelatihan dalam lanjutan pembelajaran Saung Astani dengan tema "Teknologi Sebagai Solusi Pengendalian Hama Penyakit" di Kp. Gunung Leutik, RT/RW 05/05, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, (11/9). Melalui kegiatan ini diharapkan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pengendalian hama dan penyakit bagi anggota Saung Astani.Â
Pakar Tani Center IPB University yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini adalah Dr. Ir. Widodo, M.S dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB University.
Mahpudin selaku ketua Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes) Benteng membuka kegiatan ini dan berterima kasih kepada Dr. Ir. Widodo, M.S yang telah menyempatkan waktunya untuk menghadiri kegiatan pelatihan ini bersama anggota Saung Astani Desa Benteng.
"Posluhdes merupakan kelembagaan seperti Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di tingkat desa. Kegiatan dari mahasiswa IPB yang membentuk lembaga Saung Astani sebagai wadah pengembangan pemuda dalam sektor pertanian sejalan dengan kegiatan yang posluhdes lakukan. Semoga adanya kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan bagi petani khususnya pemuda terkait ilmu pertanian" ujar ketua Posluhdes saat membuka acara.
Kegiatan ini dihadiri oleh ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Benteng Bapak Supardi, Petani dari kelompok tani Tumpang Sari, dan sekitar 20 pemuda terdiri dari kelompok tani, karang taruna, dan pesantren Darul Falah.
"Dengan adanya kegiatan ini semoga bisa mengubah pola pikir pemuda bahwa petani bukan hanya sekadar mencangkul atau hal yang kotor. Mudah-mudahan terbentuknya sanggar tani di Desa Benteng menjadi role model bagi desa-desa lain untuk menjaring petani milenial yang lebih berkembang" Ujar Pardi, Ketua Gapoktan Desa Benteng.
Dr. Ir. Widodo, M.S dalam kegiatan ini menyampaikan pentingnya dan mendasarnya sektor pertanian dalam kehidupan ini.Â
"Semua aspek pada kehidupan ini dasarnya adalah pangan dan pangan bersumber pertanian. Apabila petani tidak dapat dikatakan sejahtera dan berkecukupan secara ekonomi maka emang ada yang salah terhadap tata kelola pemerintah yang tidak memprioritaskan kesejahteraan petani" Ujar Widodo.