Mohon tunggu...
Zetha Amalia
Zetha Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa D4 TRIK Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"All Eyes On Rafah" di Balik Tren yang Menggemparkan Istagram

15 Juni 2024   22:19 Diperbarui: 24 Juni 2024   08:36 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

All Eyes on Rafah sebuah trend unggahan yang telah dibagikan oleh lebih dari 47 juta pengguna instagram, saat ini sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sebuah poster buatan AI yang menggambarkan tenda para pengungsi Palestina dengan slogan bertuliskan "All Eyes on Rafah".

Trend ini dimulai ketika terjadinya serangan udara oleh israel dan kebakaran di beberapa kamp pengungsi di rafah, palestina.Tentu saja pihak israel mendapatkan kecaman yang luas dari pihak internasional akan tetapi mereka beralasan bahwa mereka sedang menargetkan dua komandan hamas dan kebakaran itu terjadi karena ledakan sekunder. Perdana menteri israel, Netanyahu menyebutnya sebagai "kecelakaan tragis."

Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan sedikitnya 45 orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam insiden tersebut 

All Eyes on Rafah," kalimat ini diucapkan oleh Richard Peeperkorn, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia di wilayah Palestina dalam sebuah video ketika berbicara dengan seorang wartawan pada bulan februari yang mengacu pada aksi pasukan Israel kepada Palestina.

Setelah Peeperkorn menggunakan frasa tersebut, slogan "All Eyes on Rafah," mulai digunakan oleh para aktivis di berbagai dunia dan media sosial.

Seperti yang kita ketahui konflik antara israel dan palestina ini merupakan konflik yang bermula dari perebutan wilayah kini berangsur angsur menjadi praktik genosida tentara Israel terhadap warga Palestina. Perlahan wilayah Palestina menghilang dari peta dunia dan hanya menyisakan Rafah sebagai tempat perlindungan terakhir mereka.

Tak bisa dipungkiri lagi bahwa praktik yang dilakukan oleh tentara israel telah mengabaikan nilai nilai kemanusian. Hingga kita sering kali mempertanyakan apa yang dilakukan oleh dewan internasional? Bukankah mereka dibentuk untuk memperjuangkan keadilan global.

Apa yang terjadi di Palestina merupakan sebuah contoh dari kekejaman serta tragedi kemanusiaan, bukankah tidak adil bagi mereka yang menanggung penderitaan tersebut? Hingga ini bukan persoalan mengenai agama lagi namun mengenai kemanusiaan.

*Mahasiswa universitas Airlangga*

*Mata kuliah PDB*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun