Mohon tunggu...
afifah zhafirah
afifah zhafirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi: membaca , travelling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Al Qur'an pada Anak Usia Dini Menurut Psikologi Agama

4 Desember 2023   09:23 Diperbarui: 4 Desember 2023   09:43 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Islam mengajarkan penganutnya untuk melakukan proses belajar yang kontinu sampai akhir hidupnya. Salah satu metode yang dikenal dalam agama islam dan keilmuan adalah dengan cara membaca. Metode membaca merupakan salah satu metode atau teknik mendasar proses belajar individu, sejak awal perkembangan islam. 

Pada awal masa kerasulan Nabi Muhammad saw, membaca merupakan indikator kelemahan daya ingat manusia. Pemahaman masyarakat sebelum kerasulan Nabi Muhammad saw, kemampuan membaca merupakan indikator daya ingat seorang yang lemah. Dengan kehadiran Nabi Muhammad saw, secara perlahan pemahaman itu diubah dan bergeser dengan berbagai landasan hukum berupa ayat al Quran.  Yang memerintahkan umat islam untuk belajar, ayat pertama kali turun kepada Nabi Muhammad saw, dalam surat al-Alaq ayat 1-5 berikut merupakan perintah tegas yang diulangin Allah swt sebanyak dua kali kepada seluruh umat muhammad " bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang Mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia yang mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Oleh karna itu perintah membaca menjadi landasan bagi Nabi Muhammad saw. Kepada umatnya untuk membebaskan mereka dari buta huruf. Membaca bermakna belajar, mengkaji dan menjelaskan aspek-aspek ilmu pengetahuan sebagai objek formal dan objek material. 

*Peran Al Quran terhadap Pengembangan Potensi Anak dalam Keluarga

Keluarga merupakan konsep yang bersifat pendekatan bahwa keluarga merupakan kelompok sosial yang memiliki karakteristik tinggal bersama, terdapat kerja sama ekonomi dan terjadi proses reproduksi. Salah satu karakteristik keluarga yang utuh adalah kemampuan orang tua dan setiap anggota keluarga untuk menumbuhkan nilai nilai spiritualistas di dalam keluarga yang membentuk ikatan spiritual yang kuat. Ikatan spiritual memberikan arah, tujuan, kelekatan dan perspektif atau sudut pandang bagi anggota keluarga. Misal, membiasakan solat berjamaah atau membaca dan mempelajari al quran di dalam keluarga.

Pendidikan anak usia dini menjadi strategi penting sekaligus tolak ukur keberhasilan pada tahap berikutnya. Usia nol sampai delapan tahun merupakan rentan usia kritis dan stategis dalam proses pendidikan yang akan mewarnai proses serta hasil pendidikan pada tahap selanjutnya.

Anak membutuhkan pangawasan dan bimbingan agar pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan secara baik dan benar. Keluarga menurut para pendidik merupakan lapangan pendidikan yang pertama dan pendidiknya yaitu orang tua. 

Fitrah anak pada dasarnya baik. Ditinjau dari segi bahasa, kata fithrah  terambil dari akar kata 'al -- fathr' yang berarti belahan. Bertolak dari makna ini lahir makna lain, antara lain 'penciptaan' atau 'kejadian'. Mengartikan fitrah sebagai unsur, sistem dan tata kerja yang diciptakan allah pada makhluk sejak awal kejadian sehingga menjadi bawahannya. 

Berdasarkan pandangan di atas, peran orang tua dan pendidik dalam pembentukan fitrah anak sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Selain itu, untuk mencapai kekukuhan keluarga dibutuhkan instrumen pedoman hidup sebagai petunjuk bagi orang tua dan pendidik. Dalam Islam pedoman hidup yang terbaik adalah Al Quran. Al Quran memiliki peran dan fungsi 1.) sumber hukum ajaran islam 2.) petunjuk bagi umat islam dalam menjalani kehidupan yang baik 3.) rahmat bagi seluruh semesta alam 4.) pembeda antara yang hak dan batil 5.) peringatan dan penyejuk bagi manusia. Cara yang dapat ditempuh orang tua dalam memberikan pendidikan al-Qur-an kepada anak-anaknya, antara lain dengan cara, 1) mengajarkannya sendiri dan inilah cara terbaik karena orang tua sekaligus dapat lebih akrab dengan anak-anaknya dan mengetahui sendiri tingkat kemampuan anak-anaknya. Hal itu berarti orang tua yang wajib terlebih dahulu dapat membaca Al Qur-an dan memahami ayat-ayat yang dibacanya, 2.) menyerahkan kepada guru ngaji al quran atau memasukkan anak anak pada sekolah yang mengajarkan baca tulis al quran, 3.) dengan alat modern yang dapat mengajarkan lewat kaset apabila orang tua mampu menyediakan peralatan semacam ini. Tetapi cara pertama merupakan cara yang terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun